Salin Artikel

Kronologi Penemuan 4 Mayat di Muba, Warga Cium Aroma Tak Sedap, Diduga Sudah Empat Hari Tewas

Diduga keempatnya tewas sempat hari sebelum ditemukan tewas karena salah satu anaknya, MA (12) masih mengenakan seragam sekolah pramuka.

Dari empat jasad, dua adalah orag dewasa yakni Her dan ibunya, Juray (70). Sementara dua jasad lainnya adalah anak-anak Heri yakni AU (5) dan sang kakak, MA (12).

"Jasad sekitar pukul 14.00 WIB ditemukan oleh masyarakat, saat ini sedang ditangani oleh pihak kepolisian," kata Kades Lumpatan Agus Kurniawan.

Saat ditemukan, empat jasad korban dalam kondisi mengenaskan dan mulai membusuk.

Penemuan empat mayat tersebut berawal saat warga sedang membersihkan rumput di sekitar rumah korban dan mencium aroma busuk dari dalam rumah.

Karena penasaran, saksi tersebut masuk ke dalam rumah dan menemukan satu jasad. Saksi tersebut langsung melapor ke pihak desa dan dilanjutkan ke kepolisian.

Plt Kasat Reskrim Polres Muba IPTU Dedi Kurniawan membenarkan ada empat korban tewas dengan identitas dua laki-laki dan dua perempuan.

"Kita masih pelakukan penyelidikan lebih intensif, korban berjumlah 4 orang, mengenai kasus tersebut kita menduga sementara ada tindak kriminal," ungkap Dedi.

Disinggung soal adanya tindak kekerasan pada tubuh korban, Dedi menyebutkan bahwa keempat korban saat ini akan dibawa ke RS Bhayangkara Palembang.

"Kita masih menunggu hasil dari pemeriksaan dari rumah sakit, keempatnya setelah ini langsung dilakukan otopsi di RS Bhayangkara, untuk informasi lebih lanjut nanti kita sampaikan," jelasnya.

Berjualan keliling, istri menjadi TKW

Kakak sulung Heri, Rusdi mengatakan bahwa adiknya sehari-hari berjualan keliling, sementara istrinya bekerja sebagai tenaga kerja wanita di Singapura.

"Semenjak pisah dengan istrinya dia ajak ibu tinggal di Sekayu. Jadi ketika dia berjualan ada ibu yang menjaga anak-anaknya, " sambung dia.

Ia juga menyebut sang adik sempat meminta izin kepadanya untuk menjual kebun kelapa sawit milik ibunya.

Alasan menjual kebun sawit adalah untuk modal membuka usaha sambil merawat ibu dan dua anaknya.

"Itu kebun warisan dari ibu kami. Memang almarhum sempat minta izin ke saya katanya mau jual kebun untuk modal buka usaha, " katanya.

Setahu dia, sang adik juga tak memiliki musuh selama tinggal di Sekayu. Selain itu keluarga Heri dikenal baik dan tak memiliki masalah.

"Terakhir ketemu sekitar satu bulan yang lalu. Saya tinggalnya di Betung, begitu dapat kabar ibu meninggal langsung ke lokasi, keluarga syok, " ujar Rusdi.

Rusdi mengaku tidak tahu kronologi dan titik-titik penemuan mayat keempat anggota keluarganya itu.

"Sebab begitu sampai sudah ada pihak kepolisian jasad sudah dibungkus. Masuk rumah saja tidak sempat," kata dia.

"Harapan saya semoga pelakunya cepat ditangkap, " ungkap dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Pythag Kurniati), Sripoku

https://regional.kompas.com/read/2023/12/21/073300778/kronologi-penemuan-4-mayat-di-muba-warga-cium-aroma-tak-sedap-diduga-sudah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke