KOMPAS.com - Pulau Seprapat Juwana terletak di Desa Bendar, Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Pulau Seprapat Juwana atau Pulau Seprapat adalat tempat wisata religi.
Luas Pulau Seprapat sekitar seperampat hektare dikelilingi dengan tanaman tua yang terasa sejuk, diantara tanaman tersebut juga mengelilingi mushola.
Nama Seprapat diambil dari bahasa Jawa yang berarti seperempat. Hal tersebut terkait dengan cerita mengenai Dampo Awang yang meninggalkan seperempat hartanya di pulau tersebut.
Dampo Awang merupakan seorang musafir dari China yang singgah di Pulau Jawa saat menjelajahi lautan.
Di dalam Pulau Seprapat tersebut terdapat makam yang konon adalah makam Datuk Lodang, seorang petapa di zaman Majapahit.
Datuk Lodang juga seorang tokoh yang disegani pada masa berkembangnya agama Islam di wilayah pesisir Pantai Utara Jawa.
Baca juga: 8 Wisata Sukabumi Dekat Stasiun, Ada Wisata Religi dan Alam
Pulau Seprapat tidak lagi digunakan sebagai ngalap berkah. Nama Datuk Lodang kemudian berubah menjadi Syekh Datuk Lodang Wali Joko.
Setiap setahun sekali khususnya pada bulan Syawal atau bersamaan dengan tradisi Sedekah Laut yang dilakukan oleh para nelayan, ada peringatan tokoh tersebut.
Pada saat itu, Pulau Seprapat diselenggarakan acara ziarah dan pengajian. Jumlah masyarakat yang ikut pengajian tambah banyak.
Panitia sedekah laut akan menyediakan angkutan kapal penangkap ikan dan perahu.
Pada sore hari, pengunjung dapat menikmati sunset yang tenggelam di balik Gunung Muria.
Pada masa Kerajaan Majapahit terdapat seorang yang merantau dan melakukan pertapaan di Pulau Seprapat.
Setelah beberapa waktu menjalankan pertapaan, orang tersebut berhasil mendapatkan pusaka yang berkhasiat untuk menyembuhkan atau mengembalikan segala hal yang telah terpisah.
Sebagai bukti khasiat pusaka tersebut, ular dipotong menjadi dua kemudian meletakkan pusaka di atas badan ular yang terpotong.