Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Terumbu Karang dan Padang Savana di Gili Balu Sumbawa Barat

Kompas.com - 18/12/2023, 15:00 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Kawasan konservasi

Gili Balu merupakan kawasan konservasi khusus untuk terumbu karang dan berbagai ekosistem lainnya. Kawasan ini memiliki luas 5.000 mil dan menawarkan aktivitas bahari yang menarik.

Selain kondisi ekosistem laut yang masih alami, Gili Balu juga mempunyai sembilan spot menyelam yang memiliki daya tarik tersendiri.

Gili Balu menjadi destinasi wisata andalan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD).

Pengelolaan Gili Balu merupakan kerja sama berbagai pihak. Selain Pemkab Sumbawa Barat, pengelolaan Gili Balu juga melibatkan pihak swasta.

Baca juga: Pembangunan Bandara di Sumbawa Barat Ditargetkan Selesai November 2024

Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Ariadi mengharapkan kawasan Gili Balu di Kabupaten Sumbawa Barat bisa menjadi destinasi unggulan di wilayah itu.

"Kami berharap Gili Balu ini bisa menjadi destinasi pariwisata yang menakjubkan, menciptakan peluang ekonomi baru, dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat lokal," ujarnya saat peluncuran logo baru Gili Balu di Poto Tano, Sumbawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

la mengatakan, ke depan kawasan di Gili Balu akan di bangun sejumlah fasilitas pendukung.

Miq Gite sapaan akrabnya menegaskan, Gili Balu akan menjadi destinasi pariwisata berkelanjutan. Kawasan itu diharapkan dapat berkembang dan menjadi destinasi unggulan yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

"Gili Balu ini akan menjadi kawasan wisata berkesinambungan dan berkelanjutan, kita berharap ke depannya nanti ada pembangunan penginapan restoran dan fasilitas pendukung lainnya," kata Gita.

Oleh karena itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat NTB untuk mendukung dan berpartisipasi dalam keberhasilan proyek tersebut.

"Gili Balu bukan hanya tentang pesona alamnya, tetapi juga tentang kolaborasi kita dalam membangun NTB sebagai destinasi pariwisata utama di Indonesia," katanya.

Setelah resmi diluncurkan, Gili Balu akan segera dibuka untuk masyarakat. Gili Balu sebagai proyek unggulan menargetkan pengembangan pulau kecil yang indah di sekitar wilayah Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat.

Proyek ini mencakup pengembangan infrastruktur pariwisata, pelestarian lingkungan, dan peningkatan aksesibilitas ke pulau-pulau kecil di sekitar Gili Balu dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat setempat.

"Gili Balu bukan hanya tentang pesona alamnya, tetapi juga tentang kolaborasi kita dalam membangun NTB sebagai destinasi pariwisata utama di Indonesia," katanya.

Ia mendorong partisipasi publik dalam menjaga ekosistem di lima kawasan konservasi di Pulau Sumbawa.

Menurutnya, akan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan serta memberikan kontribusi positif bagi pembangunan berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat.

"Kita ingin mendorong bagaimana partisipasi publik mengambil peran untuk menjaga ekosistem dan kawasan konservasi kita" sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bencana Sumbar, Jalan Padang-Bukittinggi Putus, Berikut 3 Jalan Alternatif

Bencana Sumbar, Jalan Padang-Bukittinggi Putus, Berikut 3 Jalan Alternatif

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Radius Bahaya Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas

Radius Bahaya Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas

Regional
Kesaksian Korban Banjir Sumbar, Ada yang Kehilangan Ibu hingga Pasang Karung Pasir Depan Rumah

Kesaksian Korban Banjir Sumbar, Ada yang Kehilangan Ibu hingga Pasang Karung Pasir Depan Rumah

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pilkada Pangkalpinang Diramaikan 1 Pasangan Calon Perseorangan

Pilkada Pangkalpinang Diramaikan 1 Pasangan Calon Perseorangan

Regional
Selundupkan 5 WN China ke Australia, 5 Warga Sulteng Dibayar Rp 5 Juta Per Orang

Selundupkan 5 WN China ke Australia, 5 Warga Sulteng Dibayar Rp 5 Juta Per Orang

Regional
Gemuruh Banjir Bandang Sumbar yang Menghanyutkan Rumah hingga Sekolah

Gemuruh Banjir Bandang Sumbar yang Menghanyutkan Rumah hingga Sekolah

Regional
Korban Meninggal Banjir Lahar di Sumbar Menjadi 47 Orang

Korban Meninggal Banjir Lahar di Sumbar Menjadi 47 Orang

Regional
Cerita Doris Tampung 53 Orang Korban Banjir Bandang Sumbar di Rumahnya, Kini Kekurangan Air Bersih

Cerita Doris Tampung 53 Orang Korban Banjir Bandang Sumbar di Rumahnya, Kini Kekurangan Air Bersih

Regional
Cerita Martis Kehilangan Mobil hingga Warung Saat Banjir Bandang Sumbar

Cerita Martis Kehilangan Mobil hingga Warung Saat Banjir Bandang Sumbar

Regional
Pria di Semarang Lecehkan Anak Tetangga Berulang Kali, Terciduk oleh Adik Korban

Pria di Semarang Lecehkan Anak Tetangga Berulang Kali, Terciduk oleh Adik Korban

Regional
Cerita Endi Yudha Baskoro, 15 Tahun Jadi Relawan Tagana karena Hobi dan Panggilan Jiwa

Cerita Endi Yudha Baskoro, 15 Tahun Jadi Relawan Tagana karena Hobi dan Panggilan Jiwa

Regional
Dugaan Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar yang Tewaskan 47 Orang

Dugaan Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar yang Tewaskan 47 Orang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com