Salin Artikel

Melihat Terumbu Karang dan Padang Savana di Gili Balu Sumbawa Barat

SUMBAWA, KOMPAS.com - Pulau-pulau kecil di wilayah perairan Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyimpan keindahan bahari yang menawan.

Gugusan pulau itu disebut Gili Balu atau delapan gugusan pulau kecil dalam bahasa Sumbawa. Destinasi ini terletak di Desa Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat.

Delapan pulau kecil itu terdiri dari Pulau Kenawa, Pulau Mandiki, Pulau Paserang, Pulau Kambing, Pulau Belang, Pulau Ular, Pulau Nyamuk, dan Pulau Kalong.

Pilihan transportasi untuk mengunjungi Gili Balu bisa menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, menuju Pelabuhan Poto Tano selama 1,5- 2 jam perjalanan.

Selain itu, bisa menggunakan kapal cepat dari Kayangan ke Poto Tano dengan waktu tempuh sekitar 40 menit saja.

Dari Pelabuhan Poto Tano menuju Gili Balu tak memakan waktu lama, yakni sekitar 10-15 menit perjalanan menggunakan speedboat atau perahu nelayan dari pesisir Pantai Poto Tano.

Tarif perahu menuju Pulau Balu yaitu Pulau Kenawa, Pulau Paserang, dan lima pulau lainnya mencapai Rp 250.000 hingga Rp 300.000 dengan jumlah penumpang 5 sampai 10 orang. Harga ini sudah termasuk antar-jemput sesuai permintaan pengunjung.

“Wisata di Gili Balu cukup terjangkau. Kita juga bisa patungan dengan teman-teman untuk sewa perahu,” kata Kiki (30), wisatawan lokal yang datang dari Sumbawa.

Menurutnya, pemandangan di Gili Balu terutama Kenawa sangat indah. Keindahan Kenawa tak perlu diragukan lagi. Keelokan hamparan padang savana di hampir seluruh pulaunya dengan bukit kecil di bagian barat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Dari atas bukit ini, wisatawan bisa menikmati sunrise dengan latar Gunung Tambora dan sunset yang sangat indah dengan latar Gunung Rinjani. Bukit ini menjadi spot foto favorit bagi wisatawan.

“Cocok banget jadi lokasi healing saat libur Natal dan tahun baru kali ini. Banyak yang kamping juga dan snorkeling. Saya akan ke sana lagi dengan teman-teman,” sebut Kiki.

Keunikan Pulau Kenawa sama seperti pulau-pulau khas Nusa Tenggara lainnya. Pantai berpasir putih, padang savana, semak belukar, hutan bakau serta ukurannya yang kecil. Kesamaan ini seakan menyatu dengan wastra yang digunakan.

Selain kondisi ekosistem laut yang masih alami, Gili Balu juga mempunyai sembilan spot menyelam yang memiliki daya tarik tersendiri.

Gili Balu menjadi destinasi wisata andalan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD).

Pengelolaan Gili Balu merupakan kerja sama berbagai pihak. Selain Pemkab Sumbawa Barat, pengelolaan Gili Balu juga melibatkan pihak swasta.

Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Ariadi mengharapkan kawasan Gili Balu di Kabupaten Sumbawa Barat bisa menjadi destinasi unggulan di wilayah itu.

"Kami berharap Gili Balu ini bisa menjadi destinasi pariwisata yang menakjubkan, menciptakan peluang ekonomi baru, dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat lokal," ujarnya saat peluncuran logo baru Gili Balu di Poto Tano, Sumbawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

la mengatakan, ke depan kawasan di Gili Balu akan di bangun sejumlah fasilitas pendukung.

Miq Gite sapaan akrabnya menegaskan, Gili Balu akan menjadi destinasi pariwisata berkelanjutan. Kawasan itu diharapkan dapat berkembang dan menjadi destinasi unggulan yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

"Gili Balu ini akan menjadi kawasan wisata berkesinambungan dan berkelanjutan, kita berharap ke depannya nanti ada pembangunan penginapan restoran dan fasilitas pendukung lainnya," kata Gita.

Oleh karena itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat NTB untuk mendukung dan berpartisipasi dalam keberhasilan proyek tersebut.

"Gili Balu bukan hanya tentang pesona alamnya, tetapi juga tentang kolaborasi kita dalam membangun NTB sebagai destinasi pariwisata utama di Indonesia," katanya.

Setelah resmi diluncurkan, Gili Balu akan segera dibuka untuk masyarakat. Gili Balu sebagai proyek unggulan menargetkan pengembangan pulau kecil yang indah di sekitar wilayah Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat.

Proyek ini mencakup pengembangan infrastruktur pariwisata, pelestarian lingkungan, dan peningkatan aksesibilitas ke pulau-pulau kecil di sekitar Gili Balu dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat setempat.

"Gili Balu bukan hanya tentang pesona alamnya, tetapi juga tentang kolaborasi kita dalam membangun NTB sebagai destinasi pariwisata utama di Indonesia," katanya.

Ia mendorong partisipasi publik dalam menjaga ekosistem di lima kawasan konservasi di Pulau Sumbawa.

Menurutnya, akan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan serta memberikan kontribusi positif bagi pembangunan berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat.

"Kita ingin mendorong bagaimana partisipasi publik mengambil peran untuk menjaga ekosistem dan kawasan konservasi kita" sebutnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/12/18/150037278/melihat-terumbu-karang-dan-padang-savana-di-gili-balu-sumbawa-barat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke