Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Kemiskinan, Pernikahan Dini Faktor Utama Tingginya Angka "Stunting" di Kalsel

Kompas.com - 01/12/2023, 12:49 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANJARBARU, KOMPAS.com - Angka stunting di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) masih tinggi.

Kalsel menduduki peringkat keenam untuk kasus stunting di Indonesia.

Kepala Kantor Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel, Ramlan mengungkapkan, dari data yang ada, tingginya angka stunting di Kalsel bukan disebabkan oleh faktor kemiskinan.

"Jika di daerah lain kemiskinan penyebab stunting, maka di Kalsel berbeda, karena di Kalsel angka kemiskinan terendah ke tiga di Indonesia," ujar Ramlan, saat di konfirmasi, Kamis (30/11/2023).

Baca juga: Direkam saat Berduaan dengan Teman Prianya, Mahasiswi di Banjarbaru Kalsel Jadi Korban Perkosaan

Menurut Ramlan, angka stunting di Kalsel disebabkan masih tingginya kasus pernikahan dini.

Selain pernikahan dini, faktor lain yang menjadi penyebab adalah kesalahan pola asuh anak, sistem sanitasi dan lingkungan yang kurang baik.

"Di beberapa kabupaten kota di Kalsel kawin muda masih tinggi, faktor utama itu ditambah faktor lain," ujar dia.

Ramlan mengatakan, terdapat 3 kabupaten di Kalsel yang angka pernikahan dininya tinggi, yaitu, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Kotabaru.

Ia mengatakan, kemungkinan anak stunting yang lahir dari pernikahan dini.

"Rahim seorang wanita itu kan baru siap dibuahi itu usia minimal 20 tahun, kalau kawin muda ada janin yang tumbuh di perutnya sehingga terjadi rebutan nutrisi. Itulah akibatnya anak yang lahir jadi stunting," ungkap dia.

Baca juga: Percaya Pengobatan Spiritual Melalui Medsos, Warga Banjarbaru Tertipu Rp 118 Juta

Ramlan menambahkan, angka stunting di Kalsel masih tinggi walaupun terjadi penurunan persentasenya di tahun 2022.

Jika di tahun 2021 stunting masih berada di angka 30 persen, maka tahun 2022 turun menjadi 24, 6 persen.

"Target Pemprov Kalsel di tahun 2024 turun 14 persen," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

Regional
Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Regional
Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Regional
Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Regional
Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Regional
Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Regional
Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Regional
Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Regional
Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Regional
Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Regional
Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Regional
Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com