Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke SMP Negeri Wini, Sekolah di Perbatasan yang Plafonnya Jebol Tanpa Perbaikan Selama 21 Tahun

Kompas.com - 20/11/2023, 20:17 WIB
Baharudin Al Farisi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

WINI, wilayah Indonesia yang berbatasan dengan Timor Leste memiliki satu SMP Negeri yakni SMP Negeri Wini. Sekolah tersebut terletak di Humusu C, Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Reporter Kompas.com, Baharudin Al Farisi berkesempatan mengunjungi SMP Negeri Wini di sela-sela kegiatan bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) pada Jumat (17/11/2023).

SMP yang letaknya 5 kilometer dari perbatasan Indonesia-Timor Leste cukup luas. Meski memang area sekolah didominasi tanah dan kerikil. 

Bahkan terdapat dua lapangan untuk aktivitas para siswa, yakni upacara bendera setiap Senin dan berolahraga.

Ada beberapa bangunan sekolah yang berdiri terpisah. Di salah satu sudut sekolah ada sebuah ruang baca terbuka yang dilengkapi dengan majalah dinding (mading). Pada mading tersebut terdapat sejumlah karya para siswa berupa puisi.

Baca juga: Asa Masyarakat Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Faskes Lebih Lengkap dan Nakes Bertambah

Sejumlah pohon rindang juga menghiasi sudut-sudut sekolah. Pohon ini cukup membuat sejuk mengingat SMP tersebut berada dekat pesisir Pantai Wini. 

Plafon jebol sejak 2002

Meski tampak luas dan rindang, SMP Negeri Wini juga jauh dari kata baik. Ada dua ruangan kondisinya memprihatinkan. 

Di dalam ruang kelas tersebut terdapat banyak plafon yang jebol. Plafon tersebut sudah 21 tahun belum pernah diperbaiki. 

“Dari 2002, sudah 21 tahun. Belum renovasi sejak sekolah berdiri. Ini bangunan pertama ini. Ya jebol karena sudah lama, pakunya sudah longgar,” kata seorang guru SMP Negeri Wini, Lukas Kolo (37) yang menemani rombongan berkeliling.

Selain plafon, beberapa kursi untuk belajar mengalami kerusakan. Selain itu, cat dinding mengelupas dan penuh coretan.

Kendati demikian, Lukas menyampaikan bahwa murid SMP Negeri Wini tetap semangat mengikuti proses belajar mengajar.

Seorang guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Wini bernama Lukas Kolo (37) tengah berdiri di salah satu ruang kelas, Jumat (17/11/2023).Kompas.com/Baharudin Al Faris Seorang guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Wini bernama Lukas Kolo (37) tengah berdiri di salah satu ruang kelas, Jumat (17/11/2023).

Di samping kelas tersebut, ada sebuah ruangan berukuran kecil yang tidak memiliki pintu. Di dalamnya terdapat sejumlah meja dan kursi sekolah yang rusak yang diletakkan secara tak beraturan.

“Anak-anak di sini nakal, aktif sekali mereka,” tutur Lukas menanggapi soal kerusakan meja dan kursi di dalam gudang.

Sementara, ubin di selasar dua ruang kelas serta gudang terlihat kotor. Lagi-lagi, plafonnya juga tampak jebol. Meski begitu, ada tanaman dengan wadah pot untuk mempercantik pemandangan.

Pakai sekat tripleks demi akreditasi

Di bangunan lain, ada satu ruang kelas yang tidak terpakai. Hal ini lantaran jumlah siswa di SMP tersebut semakin berkurang. 

Baca juga: Untuk Mendapatkan Dokter Umum Kadang Susah Sekali, Apalagi Mau Dapat Dokter Spesialis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com