Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Menuju PLBN Skouw, Menyusuri “Jembatan Jokowi” Sambil Disuguhi Keindahan Alam

Kompas.com - 18/11/2023, 00:19 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

Tak jauh dari pos tersebut, terdapat pasar tradisional. Tampak para pedagang menjajakan barang jualan seperti sayur-sayuran dan barang kerajinan tangan.

Beberapa saat kemudian, patung sang proklamator Soekarno menyambut kami ketika menuju pintu gerbang PLBN Skouw.

Posisi badannya menghadap arah Barat Indonesia dengan jari telunjuk sedang mengacung ke arah depan. Sementara tangan kirinya mengempit tongkat komando.

Tidak jauh dari patung Bung Karno, terdapat Markas Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan TNI Angkatan Darat. Lokasinya hanya berjarak 10 meter dari pintu gerbang PLBN Skouw.

Tak lagi hanya pos pengamanan perbatasan saja

Rombongan tiba di sekitar kawasan PLBN Skouw sekitar pukul 08.30 WIT. Total perjalanan kami ditempuh dari Kota Jayapura menuju PLBN Skouw sekitar 1,5 jam.

Sesampainya di depan pintu gerbang PLBN Skouw, rombongan diperiksa oleh empat personel TNI AD yang berjaga. Pemeriksaan berlangsung tak kurang dari dua menit.

Megah, itulah kesan saat memasuki area PLBN Skouw. Kesan megah ini juga diakui oleh salah satu pekerja kebersihan PLBN Skouw, Stefanus.

Pria asal Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan ini menjadi saksi mata perubahan PLBN Skouw. Stefanus sejak awal memang terlibat dalam pembangunan PLBN Skouw.

Semula PLBN Skouw hanya berupa pos pengamanan perbatasan semata. Tak ada kesan spesial kala itu.

Kini, PLBN Skouw lebih megah yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti klinik dan kekarantinaan untuk imigrasi. 

Baca juga: PLBN Sota: Dulu Hanya Gapura yang Dijaga TNI, Kini Megah dengan 12 Bangunan

"Dulu saya ikut bangun, diajak orang Bea Cukai. Sekarang sudah bagus, tidak seperti dulu," kata Stefanus.

PLBN Skouw bediri di atas lahan seluas 10,7 hektar. PLBN Skouw dibangun pada 2015 sampai 2016 dan diresmikan Jokowi pada 9 Mei 2017.

Desain bangunan utama gedung tersebut terlihat mengadopsi bentuk bangunan khas rumah Tangfa, rumah warga di pesisir Skouw. Adopsi yang paling mencolok dari gedung utama PLBN Skouw ialah atap bangunan berbentuk perisai berwarna hitam.

Sementara di belakang gedung utama terdapat patung burung garuda lengkap dengan ornamen Pancasila.

Di depan kawasan patung burung garuda, terdapat jalan selebar 10 meter yang membelah halaman luas penuh pepohonan. Jalan ini mengarah menuju gerbang belakang yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini.

 

*Perjalanan reporter Kompas.com, Achmad Nasrudin Yahya ke Satgas Pamtas Republik Indonesia-Papua Nugini ini merupakan kolaborasi bersama BNPP. Selain PLBN Wini, ada pula perjalanan ke lima PLBN lain, yakni Hadi Maulana di PLBN Serasan, Xena Olivia di PLBN Jagoi Babang, Ahmad Dzulfikor di PLBN Sei Nyamuk, Sigiranus Maruto Bere di PLBN Napan, dan Baharudin Al Farisi ke PLBN Wini. Ikuti cerita perjalanan kami dalam lipsus Merah Putih di Perbatasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harimau Terekam Berkeliaran Dalam Halaman Masjid di Solok Sumbar

Harimau Terekam Berkeliaran Dalam Halaman Masjid di Solok Sumbar

Regional
Kasus Dugaan Pungli Rekrutmen Karyawan Satpol PP Ditangani Polres Kebumen

Kasus Dugaan Pungli Rekrutmen Karyawan Satpol PP Ditangani Polres Kebumen

Regional
Jalan ke Negeri di Atas Awan Lebak Banten Amblas, Perbaikan Ditarget 2 Pekan

Jalan ke Negeri di Atas Awan Lebak Banten Amblas, Perbaikan Ditarget 2 Pekan

Regional
22 WNI yang Palsukan Visa Haji Akan Dideportasi dari Arab Saudi, Wapres Buka Suara

22 WNI yang Palsukan Visa Haji Akan Dideportasi dari Arab Saudi, Wapres Buka Suara

Regional
Dana Penanggulangan Covid-19 Rp 3,9 Miliar di Sumbar Diduga Dikorupsi

Dana Penanggulangan Covid-19 Rp 3,9 Miliar di Sumbar Diduga Dikorupsi

Regional
Tiga Hari Hilang di Sungai Bolango, Nenek Ini Ditemukan Tewas di Pantai Biluhu

Tiga Hari Hilang di Sungai Bolango, Nenek Ini Ditemukan Tewas di Pantai Biluhu

Regional
KKB Tembak Tukang Ojek di Puncak Jaya, Korban Tewas dengan Luka di Kepala

KKB Tembak Tukang Ojek di Puncak Jaya, Korban Tewas dengan Luka di Kepala

Regional
Terdampak Proyek Penguatan Jembatan Tol Ungaran-Semarang, 27 Rumah Rusak

Terdampak Proyek Penguatan Jembatan Tol Ungaran-Semarang, 27 Rumah Rusak

Regional
Diserang Siswa SMP Pakai Sajam, Satpam Sekolah di Bantul Terluka di Kepala

Diserang Siswa SMP Pakai Sajam, Satpam Sekolah di Bantul Terluka di Kepala

Regional
Wapres Harap Layanan 'Fast Track' dan Kuota Jemaah Haji Indonesia Ditambah Lagi

Wapres Harap Layanan "Fast Track" dan Kuota Jemaah Haji Indonesia Ditambah Lagi

Regional
Turis Asing Pose Pamer Pantat di Gunung Bromo Dikenai Sanksi Adat Tengger

Turis Asing Pose Pamer Pantat di Gunung Bromo Dikenai Sanksi Adat Tengger

Regional
Jokowi Resmikan Jalan Tol Bangkinang-XIII Koto Kampar

Jokowi Resmikan Jalan Tol Bangkinang-XIII Koto Kampar

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Regional
Dilimpahkan ke Jaksa, WN Rusia Pembobol ATM di Palembang Segera Disidang

Dilimpahkan ke Jaksa, WN Rusia Pembobol ATM di Palembang Segera Disidang

Regional
Seekor Harimau Terekam Kamera CCTV Masjid di Lubuk Selasih, Solok

Seekor Harimau Terekam Kamera CCTV Masjid di Lubuk Selasih, Solok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com