Tak jauh dari pos tersebut, terdapat pasar tradisional. Tampak para pedagang menjajakan barang jualan seperti sayur-sayuran dan barang kerajinan tangan.
Beberapa saat kemudian, patung sang proklamator Soekarno menyambut kami ketika menuju pintu gerbang PLBN Skouw.
Posisi badannya menghadap arah Barat Indonesia dengan jari telunjuk sedang mengacung ke arah depan. Sementara tangan kirinya mengempit tongkat komando.
Tidak jauh dari patung Bung Karno, terdapat Markas Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan TNI Angkatan Darat. Lokasinya hanya berjarak 10 meter dari pintu gerbang PLBN Skouw.
Rombongan tiba di sekitar kawasan PLBN Skouw sekitar pukul 08.30 WIT. Total perjalanan kami ditempuh dari Kota Jayapura menuju PLBN Skouw sekitar 1,5 jam.
Sesampainya di depan pintu gerbang PLBN Skouw, rombongan diperiksa oleh empat personel TNI AD yang berjaga. Pemeriksaan berlangsung tak kurang dari dua menit.
Megah, itulah kesan saat memasuki area PLBN Skouw. Kesan megah ini juga diakui oleh salah satu pekerja kebersihan PLBN Skouw, Stefanus.
Pria asal Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan ini menjadi saksi mata perubahan PLBN Skouw. Stefanus sejak awal memang terlibat dalam pembangunan PLBN Skouw.
Semula PLBN Skouw hanya berupa pos pengamanan perbatasan semata. Tak ada kesan spesial kala itu.
Kini, PLBN Skouw lebih megah yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti klinik dan kekarantinaan untuk imigrasi.
Baca juga: PLBN Sota: Dulu Hanya Gapura yang Dijaga TNI, Kini Megah dengan 12 Bangunan
"Dulu saya ikut bangun, diajak orang Bea Cukai. Sekarang sudah bagus, tidak seperti dulu," kata Stefanus.
PLBN Skouw bediri di atas lahan seluas 10,7 hektar. PLBN Skouw dibangun pada 2015 sampai 2016 dan diresmikan Jokowi pada 9 Mei 2017.
Desain bangunan utama gedung tersebut terlihat mengadopsi bentuk bangunan khas rumah Tangfa, rumah warga di pesisir Skouw. Adopsi yang paling mencolok dari gedung utama PLBN Skouw ialah atap bangunan berbentuk perisai berwarna hitam.
Sementara di belakang gedung utama terdapat patung burung garuda lengkap dengan ornamen Pancasila.
Di depan kawasan patung burung garuda, terdapat jalan selebar 10 meter yang membelah halaman luas penuh pepohonan. Jalan ini mengarah menuju gerbang belakang yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini.
*Perjalanan reporter Kompas.com, Achmad Nasrudin Yahya ke Satgas Pamtas Republik Indonesia-Papua Nugini ini merupakan kolaborasi bersama BNPP. Selain PLBN Wini, ada pula perjalanan ke lima PLBN lain, yakni Hadi Maulana di PLBN Serasan, Xena Olivia di PLBN Jagoi Babang, Ahmad Dzulfikor di PLBN Sei Nyamuk, Sigiranus Maruto Bere di PLBN Napan, dan Baharudin Al Farisi ke PLBN Wini. Ikuti cerita perjalanan kami dalam lipsus Merah Putih di Perbatasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.