Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

192 Gempa Susulan Terjadi di Laut Banda Maluku Usai Gempa M 7,2

Kompas.com - 13/11/2023, 10:57 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Gempa susulan masih terjadi, lima hari setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,2 di Laut Banda Maluku pada Rabu (8/11/2023).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon mencatat telah terjadi 192 kali gempa susulan di Laut Banda hingga Senin (13/11/2023).

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Guncang Kupang, Warga Lari Berhamburan

"Sampai hari ini gempa susulan di Laut Banda sudah sebanyak 192 kali," kata Kepala Geofisika Ambon Djati Cipto Kunco kepada Kompas.com, Senin.

Dia mengatakan, dari ratusan gempa susulan yang terjadi pasca gempa M 7,2 yang gempa susulan paling besar sebesar M 6,8 yang terjadi pada Kamis (9/11/2023).

Sedangkan gempa susulan terkecil berkekuatan M 3,2.

"Gempa susulan terbesar 6,8 magnitudo dan terkecil itu 3,2 magnitudo," katanya.

Baca juga: Gempa Susulan M 6,2 di Laut Banda Maluku, Tak Berdampak Kerusakan

Adapun dari ratusan kali gempa susulan yang terjadi tercatat, sebanyak tujuh kali gempa dirasakan getarannya.

Menurut Djati masih ada risiko terjadi gempa susulan di Laut Banda karena belum semua energi dikeluarkan saat gempa magnitudo 7,2.

"Belum semua energi dikeluarkan, itu biasanya dikeluarkan pelan-pelan," katanya.

Berdasarkan data BMKG, dari ratusan gempa susulan yang terjadi ada sebanyak empat kali gempa berkekuatan diatas 6,0 magnitudo dan delapan kali gempa berkekuatan di atas 5 magnitudo.

Rentetan gempa susulan yang terjadi itu pun tidak menimbulkan dampak kerusakan.

Sebelumnya gempa M 7,2  mengguncang Kepulauan Tanimbar dan sekitarnya pada Rabu (8/11/2023)  Pukul 13.53 WIT.

Gempa jenis dangkal yang berpusat di Laut Banda itu berpusat pada kedalaman 10 km di bawah permukaan laut.

Tidak ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut, namun BMKG mencatat gempa tersebut  sempat memicu terjadinya tsunami minor Damar dan perairan laut Banda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com