Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER REGIONAL] Saat Gibran Dianggap Pandai "Playing Victim" | Video Kondektur Pukuli Penumpang Viral

Kompas.com - 11/11/2023, 05:49 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita soal video kondektur berkelahi dengan penumpang karena masalah tarif menjadi sorotan.

Kondektur bus Asli Prima jurusan Merak-Kampung Rambutan berinisial AN, itu akhirnya dipecat oleh manajemen Perusahaan Otobus (PO) Asli Prima.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi soal anggapan dirinya pandai memainkan isu dan "playing victim".

Anggapan itu dilontarkan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun.

Berikut ini berita populer regional selengkapnya:

1. Gibran: Saya diserang terus dan saya diam

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/11/2023).KOMPAS.com/Labib Zamani Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/11/2023).

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun menyebut Gibran pandai memainkan isu dan "playing victim" atau menempatkan diri sebagai korban.

Menanggapi hal itu, putra sulung Jokowi itu menjelaskan, selama ini dirinya selalu menjadi sasaran dan hanya memilih diam.

"Yang diserang kan saya terus. Saya kan diam terus," kata Gibran, di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/11/2023).

Baca berita selengkapnya: Dianggap Pandai Gunakan Isu "Playing Victim", Gibran: Saya Kan Diam Terus

2. Kondektur PO Asli Prima dipecat

Kondektur bus PO Asli Prima jurusan Merak - Kampung Rambutan melakukan aksi pemukulan dan menurunkan paksa penumpang di tol Tangerang Merak karena tarif.Tangkap Layar @infobelaraja Kondektur bus PO Asli Prima jurusan Merak - Kampung Rambutan melakukan aksi pemukulan dan menurunkan paksa penumpang di tol Tangerang Merak karena tarif.

Usai video kondekturnya berkelahi dengan penumpang, PO Asli Prima memecat AN.

Alasan manajemen adalah AN terbukti menaikan tarif dan melakukan pemukulan ke penumpang seperti video yang beredar di media sosial.

AnN sendiri diketahui meminta tarif sebesar Rp 120.000 kepada penumpang saat perjalanan menuju Jakarta. Padahal, tarif sebenarnya hanya Rp 65.000.

"Pihak manajemen melakukan tindakan memberhentikan dan mengeluarkan kondektur tersebut," kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Banten Benny Nurdin Yusuf saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (9/11/2023).

Baca berita selengkapnya: Kondektur Bus yang Turunkan dan Aniaya Penumpang di Tol Tangerang-Merak Dipecat

3. Atlet panjat tebing tewas terjatuh saat latihan

Tempat latihan panjang tebing yang menyebabkan atlet panjang tebing terjatuh di Lapangan Kridosono, Blora, Jawa Tengah, Jumat (10/11/2023)KOMPAS.com/ Aria Rusta Yuli Pradana Tempat latihan panjang tebing yang menyebabkan atlet panjang tebing terjatuh di Lapangan Kridosono, Blora, Jawa Tengah, Jumat (10/11/2023)

Kisah tragis menimpa seorang altet panjat tebing bernama Key Kania Raya (12). Kania meninggal usai terjatuh saat latihan pajang tebing di Lapangan Kridosono, Blora, Jawa Tengah, pada Rabu (8/11/2023).

Atlet muda tersebut diduga mengalami luka parah usai jatuh dari ketinggian sekitar 6 meter saat berlatih memanjat.

"Korban terjatuh saat akan turun dari Top Rope. Itu pemanjatan terakhir. Pemanjatan terakhir itu dia mau Top Rope," kata Bayu, pelatih korban, kepada wartawan.

Baca berita selengkapnya: Atlet Panjat Tebing di Blora Tewas Usai Jatuh dari Ketinggian 6 Meter Saat Latihan

4. Polisi gadungan ugal-ugalan di Semarang

Polisi gadungan di Kota Semarang, Jawa Tengah saat menjalankan aksinya di jalan raya.Tangkapan Layar Instagram/@kejadiansmg Polisi gadungan di Kota Semarang, Jawa Tengah saat menjalankan aksinya di jalan raya.

Video seorang polisi gadungan ugal-ugalan di Kota Semarang, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Pelaku berinisial UI itu pun akhirnya membuat surat permintaan maaf setelah viral di media sosial dan ditangkap polisi.

"Apabila saya mengulangi lagi, saya sanggup dan siap menanggung risiko atas perbuatan saya untuk diproses sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku di Republik Indonesia," tulis pelaku dalam suratnya.

Baca berita selengkapnya: Polisi Gadungan yang Ugal-ugalan di Kota Semarang Minta Maaf

(Penulis: Aria Rusta Yuli Pradana, Muchamad Dafi Yusuf | Editor: Gloria Setyvani Putri, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com