YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kendaraan bermotor di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kian bertambah tiap tahun. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 mencatat, ada sekitar 3 juta unit kendaraan.
Sayangnya, jumlah kendaraan bermotor di DIY tak diimbangi pertumbuhan jalan raya. Imbasnya, kemacetan sering terjadi di jalanan Yogyakarta.
Keberadaan bus trans Jogja sebenarnya merupakan upaya Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menekan angka kemacetan. Namun, transportasi ini belum menjadi andalan bagi masyarakat Yogyakarta.
Baca juga: Trans Koetaradja, Bus Gratis Andalan Mahasiswa di Banda Aceh
Kamis (2/11/2023) lalu, Kompas.com menjajal naik trans Jogja jalur 9 dengan rute simpang empat Wirobrajan atau tepatnya halte dekat SMA N 1 Yogyakarta menuju tempat parkir Ngabean.
Setiba di halte sekitar pukul 10.50 WIB, sudah ada empat penumpang menunggu bus dan seorang petugas yang menjelaskan rute beberapa jalur bus kepada calon penumpang.
Sekitar pukul 10.54 WIB, bus jalur 9 tiba. Pintu bus dibuka, dingin AC cukup menggantikan cuaca terik di luar ruangan. Musik populer pun diperdengarkan.
Jarak SMA N 1 Yogyakarta ke taman parkir Ngabean sebenarnya cukup dekat, hanya 800 meter.
Jika berkendara menggunakan sepeda motor mungkin tidak ada lima menit. Namun jika menggunakan bus trans Jogja, harus memutar cukup jauh dan memakan waktu lebih lama.
Sebab, rute bus trans Jogja dari halte SMA N 1 Yogyakarta ini akan melaju ke arah utara, melewati Jalah Hos Cokroaminoto, Jalan Tentara Pelajar, menuju Jalan Magelang, lalu ke Terminal Jombor. Sebelum akhirnya kembali melaju ke arah selatan.
Sepanjang perjalanan ini, hampir seluruh halte kosong, tak ada penumpang yang naik atau turun. Bus yang digunakan Kompas.com hanya berhenti satu kali untuk menaikkan seorang penumpang di halte Jalan Magelang.
Sesampainya di Terminal Jombor, beberapa penumpang turun digantikan dengan penumpang lain yang memiliki tujuan ke arah selatan. Kurang lebih ada 10 penumpang dan semuanya mendapat kursi untuk duduk.
Menurut pengemudi, penumpang bus trans Jogja ramai di jam-jam tertentu, misalnya saat jam berangkat sekolah atau jam pulang sekolah. Sedangkan pada jam tanggung seperti pukul 10.00 WIB bus cenderung sepi.
Saat sampai di parkir Ngabean beberapa penumpang turun dan ada yang melanjutkan perjalanannya ke Terminal Giwangan.
Di tempat parkir Ngabean sudah banyak penumpang yang menunggu bus trans Jogja, beberapa dari penumpang bertujuan ke Malioboro.
Kompas.com sempat berbincang dengan salah satu penumpang yakni Faiq Abis Alhadi (17), seorang pelajar di Kota Yogyakarta.
Karena ia bersekolah di salah satu pesantren di Kota Yogyakarta, trans Jogja menjadi moda transportasinya untuk bepergian saat libur.
"Dalam seminggu pasti naik trans Jogja. Sudah jadi kebiasaan naik trans Jogja," ujarnya.
Menurut Faiq, trans Jogja merupakan moda transportasi umum yang terjangkau. Oleh sebab itu dirinya lebih memilih menggunakan trans Jogja dibanding kendaraan umum lainnya saat libur sekolah.
"Tujuannya paling sering ke Malioboro, ke UGM, terus ke Wirobrajan," kata dia.
Sebagai pelanggan tetap, dia memiliki beberapa masukan kepada operator bus trans Jogja. Pertama adalah agar petugas di halte atau petugas yang ada di dalam bus lebih ramah.
Selain itu juga minimnya informasi jalur yang masih dirasa kurang.
"Terkadang trans Jogja rutenya ada yang dua arah, selatan dan ke utara. Kadang kurang jelas dan biasanya pemberitahuan di belakang bus itu kadang kurang valid, kita kiranya arah Malioboro ternyata bukan," kata dia.
Informasi yang membingungkan seperti ini tentunya dapat membingungkan penumpang, terutama yang sudah berumur.
"Kalau anak muda sulit cari informasi, apalagi yang sepuh (tua)," ucap dia.
Sementara Ayu, warga asal Kota Yogyakarta menyebut bahwa dirinya belum mau berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum seperti trans Jogja. Salah satu alasannya, rute bus yang memutar terlalu jauh.
"Dulu pernah naik, tapi sekarang sudah lama tidak naik lagi," kata dia.
"Terlalu banyak jalur yang muter-muter," imbuh dia.
Jalur yang memutar ini praktis memakan waktu yang lama, sehingga membutuhkan waktu lama jika akan bepergian menggunakan trans Jogja.