Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe Gunungkidul Kecilkan Ukuran 1 Cm

Kompas.com - 09/11/2023, 19:30 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Perajin tempe dan tahu di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, mulai resah dengan kenaikan harga kedelai impor.

Sebagian perajin tahu masih menunggu keputusan paguyuban untuk langkah selanjutnya. 

Salah satu perajin tahu di Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari, Sakiyo menyampaikan dampak kenaikan harga kedelai sudah dirasakan oleh para perajin tahu. Namun untuk menaikkan harga pihaknya tergantung keputusan dari paguyuban.

Baca juga: Perajin Tempe di Banyumas Pusing, Harga Kedelai Bisa Berubah dalam Hitungan Jam

Adapun harga saat ini masih tetap, yakni tahu putih Rp 45.000 per papan, harga magel Rp52.000 per papan, dan tahu pong Rp 60.000 per papan. 

"Dampak harga kedelai sudah dirasakan sejak seminggu terakhir. Untuk sementara menunggu rapat di paguyuban, tapi untuk perajin di luar kami tidak mengetahui. Mengecilkan ukuran ada, tapi tidak laporan, kami masalah harga," kata Sakiyo saat dihubungi melalui telepon Kamis (9/11/2023). 

Sementara perajin tempe di Siraman, Kapanewon Wonosari, Ari Wijanarka menjelaskan saat ini harga kedelai impor yang tembus Rp 12.700 per kilogram, sebelumnya di kisaran Rp10.300-Rp 10.500 per kilogram.

"Kami perajin menyiasatinya dengan mengecilkan ukuran. Kalau saya yang tadinya itu satu lonjor bisa dipotong menjadi 8 bagian sekarang menjadi 9 bagian. Ada juga yang membuat lebih tipis," kata Ari. 

Baca juga: Harga Kedelai Meroket, Perajin Tempe di Banyumas Siasati Perkecil Ukuran

Dikatakannya, saat ini pihaknya tetap memproduksi tempe dengan menghabiskan 1 kuintal kedelai impor. Untuk menyiasati kenaikan harga, dirinya mencoba untuk merek lain. 

"Pergantian merek harganya lebih murah sekitar Rp 200-300 an," kata dia. 

Perajin tempe di Padukuhan Kepek I, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Sriatun mengaku memilih mengecilkan ukuran tempe dibandingkan menaikkan harga. Hal ini karena takut ditinggal pelanggannya. 

"Saya jual sendiri dengan harga lama dan ukurannya juga diperkecil sekitar 1 sentimeter. Kalau harga dinaikkan, nanti tidak laku," kata Sriatun. 

Perajin tempe itu berharap pemerintah menstabilkan harga, sehingga perajin kecil seperti dirinya tidak kesulitan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Hilangnya 15 Laptop Kemendikbud Terkendala Ruangan yang Steril

Penyelidikan Hilangnya 15 Laptop Kemendikbud Terkendala Ruangan yang Steril

Regional
Korupsi Dana KPR Rp 8,1 Miliar, Eks Kepala Cabang Bank di Banten Dituntut 3 Tahun Penjara

Korupsi Dana KPR Rp 8,1 Miliar, Eks Kepala Cabang Bank di Banten Dituntut 3 Tahun Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Regional
Curi Onderdil Mobil, Pria di Kupang Dihakimi Warga

Curi Onderdil Mobil, Pria di Kupang Dihakimi Warga

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Bobby Segel Mal Centre Point | Cerita di Balik Film soal Vina Cirebon

[POPULER REGIONAL] Alasan Bobby Segel Mal Centre Point | Cerita di Balik Film soal Vina Cirebon

Regional
Eks Napi Koruptor Ramaikan Bursa Pilkada Kebumen, Daftar Jadi Wakil Bupati Lewat PDI-P

Eks Napi Koruptor Ramaikan Bursa Pilkada Kebumen, Daftar Jadi Wakil Bupati Lewat PDI-P

Regional
Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com