Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Meroket, Perajin Tempe di Banyumas Siasati Perkecil Ukuran

Kompas.com - 09/11/2023, 13:43 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Perajin tempe di Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terpaksa memperkecil ukuran.

Hal itu akibat kenaikan harga kedelai yang mencapai Rp 12.500 per kilogram.

Salah satu perajin tempe di Desa Pliken, Cici mengatakan, tidak memungkinkan untuk menaikkan harga jual tempe karena para pelanggan akan kabur.

Baca juga: Harga Kedelai di Bantul Melonjak, Perajin Tahu: Kenaikan Tertinggi Saat Perang Israel-Palestina Dimulai

"Kalau harga tempe dinaikkan, pelanggan komplain. Jadi saya memilih memperkecil ukuran," kata Cici saat ditemui di rumahnya, Kamis (9/11/2023).

Untuk menghindari komplain dari pelanggan, Cici mengatakan, ukuran tempe juga diperkecil secara bertahap.

"Dikecilin pelan-pelan biar tidak terasa," ujar Cici yang dalam sehari memproduksi hingga 50 kilogram bahan baku kedelai.

Hal yang sama dilakukan perajin tempe lainnya, Martiani. Ia terpaksa memperkecil ukuran tempe agar tetap mendapat keuntungan di tengah kenaikan harga kedelai.

"Ukurannya yang diperkecil," ujar Martiani.

Berbeda dengan Cici dan Martiani, Agus, perajin lainnya di desa yang menjadi sentra industri tempe ini masih mempertahankan harga dan ukuran sebelum adanya kenaikan harga kedelai.

"Kalau saya masih tetap sama, meskipun keuntungannya tipis enggak papa. Saya sambil survei ke pelanggan, mau harga tempenya dinaikkan atau ukurannya yang diperkecil," kata Agus.

Untuk diketahui, harga tempe mendoan rata-rata dijual dengan harga Rp 500 per bungkus. Sedangkan tempe jenis lainnya dijual bervariasi tergantung ukuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com