Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Periksa 7 ASN dan 2 Kontraktor di Kota Bima

Kompas.com - 07/11/2023, 13:54 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa tujuh Aparatur Sipil Negera (ASN) dan dua orang kontraktor di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa (7/11/2023).

Mereka diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi yang menjerat tersangka eks Wali Kota Bima, Muhammad Lutfi.

Pemeriksaan para pihak tersebut dilakukan oleh tim penyidik KPK di Kantor Batalyon C Pelopor Kota Bima.

"Hari ini (7/11) bertempat di Kantor Batalyon C Pelopor Kota Bima, tim penyidik menjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi," kata Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa.

Baca juga: Sakit Jantung, Eks Wali Kota Bima Ajukan Penangguhan Penahanan ke KPK

Ali menyebutkan, sembilan orang saksi tersebut antara lain eks Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kota Bima yang kini menjabat sebagai Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Pemkot Bima, Agus Muslimin.

Kemudian, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bima Ahmad, Kepala Dinas PUPR Kota Bima Rizal Afriansyah, Kasubag Perencanaan Dinkes Kota Bima Yahya.

Baca juga: Hengkang dari Golkar, Mantan Wali Kota Bima Merapat ke PDI-P

Tiga orang ASN lainnya yakni Ichwan Nur Muslimin, Suhardin dan Zulkarnaen. Sementara dua kontraktor yakni Komisaris PT Surabaya Jaya Konstruksi, PT Bima Agregat Mandiri, dan CV Surabaya, Amsal Sulaiman.

Kemudian, Direktur PT Amanat Semesta, Muliyono Tan.

"Penyidikan perkara dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa disertai penerimaan gratifikasi di lingkungan Pemkot Bima, NTB dengan tersangka MLI," kata Ali.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Kota Bima, Mahfud mengakui sejumlah ASN di lingkungan Pemkot Bima dipanggil oleh penyidik KPK.

Namun, ia tidak mengetahui perihal pemanggilan para pihak tersebut oleh KPK.

"Iya benar, beberapa ASN dipanggil oleh penyidik KPK. Kita tidak tahu terkait kasus apa, itu ranahnya penyidik KPK," kata Mahfud saat dikonfirmasi, Selasa (7/11/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com