Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut UMK Naik 25 Persen, Buruh Kota Cimahi Ancam Demo 3 Hari

Kompas.com - 07/11/2023, 13:42 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

CIMAHI, KOMPAS.com - Buruh di Kota Cimahi, Jawa Barat mengancam bakal menggelar aksi unjuk rasa menuntut kenaikan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) pada tahun 2024.

Aksi demontrasi itu rencananya akan diikuti oleh semua buruh yang tergabung dalam serikat pekerja selama tiga hari berturut-turut, di akhir November 2023.

"Aksi all out dilaksanakan selama tiga hari yakni tanggal 22, 23, dan 24 November 2023."

"Itu hasil rapat koordinasi serikat pekerja dan serikat buruh di Kota Cimahi," ujar Ketua DPC SBSI 92 Kota Cimahi, Asep Jamaludin saat dihubungi Selasa (7/11/2203).

Baca juga: Kepung DPRD, Massa Buruh Bandung Barat Minta Kenaikan Upah 15 Persen

Aksi dilakukan untuk menuntut kenaikan upah sebesar 25 persen dari UMK Kota Cimahi yang sebesar Rp 3.514.093,25 pada tahun 2023 ini.

"Pada aksi itu kami melayangkan tuntutan kenaikan upah sebesar 25 persen dari UMK tahun 2023 yang hanya sebesar Rp 3,5 juta," papar Asep.

Tuntutan kenaikan sebesar 25 persen, menurut Asep terhitung masuk akal jika melihat harga kebutuhan pokok di Kota Cimahi yang melambung tinggi.

Maka, kata Asep, dari hasil survei kebutuhan hidup layak (KHL) yang mereka lakukan, upah yang ideal bagi buruh Kota Cimahi harus naik 25 persen.

"Awalnya kalangan buruh meminta menaikan upah tahun 2024 sebesar 15 persen."

"Namun setelah melakukan survei internal, kebutuhan buruh saat ini terus mengalami kenaikan dikarenakan kebutuhan pokok utama saat ini harganya terus mengalami kenaikan," ungkap Asep.

Baca juga: Lewat Sertifikasi, Upah Pekerja Konstruksi Bakal Lebih Mahal

Sebelum menghitung upah yang ideal, para buruh sengaja melakukan survei harga bahan pokok di warung-warung kelontong.

Hasil survei itu kemudian diformulasikan dengan ketentuan di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

"Formulasinya tetap pake PP 36, tapi surveinya di warung-warung tradisional di mana para buruh belanja bukan di pasar-pasar rakyat," tandas Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com