Inovasi membuat sepeda rotan diakui Zainal Bakri, muncul dari keinginan untuk membangun transaksi perekonomian lebih dari menjual sekadar bahan baku rotan.
“Jadi saya juga jenuh hanya berbisnis bahan baku, karena saya lihat kalau hanya berbisnis bahan baku, maka Aceh tidak punya nilai jual yang baik."
"Sementara rotan manau ini disebut rotan terbaik di dunia, dan salah satunya tumbuh di Aceh,” ujar dia.
Rotan manau, kata Zainal Bakri, tumbuh hampir seluruh wilayah hutan Aceh, terutama di wilayah pantai barat dan selatan Aceh.
Sementara, untuk produk turunan dari rotan manau seperti kursi, meja, keranjang dan lainnya, sudah banyak diproduksi oleh orang lain.
Maka, Zainal Bakri ingin mencoba hal baru, dengan membuat membuat sepeda dari bahan baku rotan.
“Menurut saya, kalau saya berpikir rotan hanya kursi, keranjang, maka terlalu primitif bagi saya."
"Jadi saya mulai membuat sepeda rotan ini tahun 2017, tapi setelah itu terhenti,” ujar Zainal Bakri.
Penjualan sepeda rotan ke Paris ini diharapkan dapat menjadi momentum yang baik untuk dia kembali bangkit, dan memproduksi lebih banyak lagi sepeda rotan.
“Bagi saya momen pengiriman ke Perancis ini menjadi ajang promosi yang baik. Setelah ini akan ada inovasi tambahan, sepeda untuk anak-anak, stang panjang, dan lain-lainnya,” ujar dia.
Selain menjual ke Perancis, kata Zainal Bakri, sepeda rotan ini juga sudah dijual di beberapa daerah di Tanah Air, seperti Medan, Jakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Surabaya, meski masih dalam kuantitas yang sedikit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.