SOLO, KOMPAS.com - Hujan disertai angin yang melanda wilayah Boyolali, Jawa Tengah, memakan korban jiwa pada Sabtu (4/11/2023).
Seorang ibu dan anaknya yang sedang berteduh terperosok ke dalam selokan dan terbawa arus.
Jasad anak yang jadi korban sudah ditemukan sekitar empat kilometer dari lokasi kejadian pada Minggu (5/11/2023).
Sedangkan ibu korban belum ditemukan. Tim gabungan sampai saat dengan ini masih terus melakukan pencarian.
Baca juga: Cak Imin Bocorkan Obrolannya dengan Gibran Saat Bertemu di Haul Habib Ali Solo
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suratno mengatakan, kejadian bermula saat korban yang merupakan satu keluarga terdiri suami, istri dan anak berteduh di Desa Karangmojo, Kecamatan Klego, saat hujan turun disertai angin.
Menurut dia, suami korban berteduh di sisi utara jalan. Sedangkan korban dan anaknya berteduh di sisi selatan jalan.
"Saat melintas di situ kebetulan turun hujan lebat disertai angin. Keluarga ini berteduh. Kebetulan ayahnya berteduhnya di utara jalan. Kemudian ibu dan anak berteduh di selatan jalan," kata Suratno, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (6/11/2023).
Tak jauh dari lokasi ibu dan anak berteduh, terdapat selokan atau gorong-gorong yang kondisi bagian atas tidak tertutup.
Anak ini merasa takut dan ingin mendekati ayahnya yang berteduh di utara jalan.
Karena tidak tahu di depannya ada gorong-gorong tanpa ada penutup di atasnya dan kondisinya tersamarkan air, membuat anak ini terperosok ke dalam gorong-gorong saat berusaha mendekati ayahnya.
"Karena hujan ada angin anak ketakutan pengin bergabung ayahnya. Saat lari menuju ayahnya dia tidak melihat bahwa di depannya itu ada gorong-gorong tersamarkan dengan air. Akhirnya dia terperosok di situ langsung hanyut," ungkap dia.
Baca juga: SBY ke Boyolali, Direncanakan Melukis Pemandangan di Selo
Melihat anaknya hanyut, kata Suratno, sang ibu pun lari berusaha menyelamatkan anaknya.
Justru, sang ibu malah ikut hanyut ke dalam gorong-gorong yang kondisi arusnya deras.
"Tim terus mencari jasad ibunya yang sampai saat ini belum ditemukan. Dari SOP Basarnas itu pencarian dilakukan sampai tujuh hari," ungkap Suratno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.