Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Kebakaran Lahan di Bukit Menoreh, Marsiti Tak Berani Lagi Bakar Sampah di Musim Kemarau

Kompas.com - 02/11/2023, 12:32 WIB
Dani Julius Zebua,
Rachmawati

Tim Redaksi

Dalam kondisi kalut, Marsiti mengingat keluarganya yang harus dirawat dan warga sekitar. Ia berusaha mati-matian mematikan api yang terus menjalar.

Ia pun tak mampu mengendalikan api yang terus meluas. Perempuan setengah baya itu pingsan dan beruntung ia berhasil diselamatkan oleh sang adik.

"Tidak ingat apa-apa lalu ada di rumah ini. Dokter datang ke rumah mengobati luka bakar. Tiga hari kemudian baru bisa pergi ke luar rumah untuk kontrol ke dokter," katanya.

Baca juga: Bukit Menoreh Terbakar, Api Berhasil Dipadamkan Setelah Berjam-jam dengan Cara Manual

Ia mengaku tahu kalau membakar sampah di musim seperti ini berisiko. Namun ia tak menyangka terjadi kebakaran hebat akibat tindakannya.

Marsiti pun mengaku menyesal dan bertekad tidak coba-coba hal serupa.

"Saya tidak mau lagi (bakar sampah di musim kering)," katanya.

Kebakaran merambat hingga mengenai tiga lahan warga. Ada yang seluas 10 meter persegi, 500 m2 dan 2.000 m2 yang berisi pohon kelapa.

Selain itu lahan milik Dinas Kehutanan seluas 1-2 hektar hutan ikut terbakar. Beruntung api bisa dikendalikan dalam beberapa jam saja.

Lebih dua pekan kemudian, pemilik lahan dipertemukan dengan Marsiti di balai desa. Sejumlah pejabat desa, aparat dan relawan hadir dalam mediasi ini.

Baca juga: Kebakaran Bukit Menoreh Setelah Bakar Sampah, Satu Warga Kulon Progo Pingsan dan Terluka Kena Api

Warga mengaku ikhlas

Dukuh Tangkisan III, Riana Heni Suyanti mengungkapkan, mediasi antar korban kebakaran dan Marsiti telah berlangsung pada Selasa (31/10/2023).

Korban menganggap hal ini musibah dan bukan perbuatan sengaja. Karena itu mereka tidak berniat menuntut hukum karena peristiwa itu.

Warga juga mengenal Marsiti dan kehidupan keluarganya yang hidup dalam keterbatasan.

"Mereka menyarankan tidak perlu kebakaran ini berlanjut pada proses hukum. Kami juga berharap hal serupa,” kata Riana di rumahnya.

Mediasi dihadiri pemerintah desa, aparat dari Polsek Kokap, juga sejumlah relawan yang ikut memadamkan api kebakaran.

Riana mengungkapkan, kasus kebakaran lahan ini telah menjadi pelajaran bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Regional
Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Regional
Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Regional
Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Regional
Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Regional
BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

Regional
Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Regional
Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com