Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku “Phishing” Rp 1,4 Miliar di Sumsel Ternyata Guru

Kompas.com - 31/10/2023, 15:14 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Polda Sumatera Selatan saat ini terus melakukan pendalaman terkait aksi kejahatan phishing (pengelabuan) yang dilakukan oleh kelompok Doni Antoni (30) hingga menyebabkan korbannya mengalami kerugian mencapai Rp 1,4 Miliar.

Doni diketahui merupakan seorang guru di salah satu sekolah Dasar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Baca juga: Pelaku Phishing Bermodus APK via WhatsApp Ditangkap, Kuras Rp 1,4 M Tabungan Korban

“Uang hasil kejahatan itu disimpan oleh tersangka, kemudian ditampung ke rekening lagi agar tidak terlacak. Peran pelaku Doni adalah menampung uang para korban,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo, Selasa (31/10/2023).

Anwar menjelaskan, adapun dua pelaku yang masih buron tersebut bernama Matius dan Bayu. Mereka merupakan pelaku yang melakukan eksekusi untuk menguras rekening para korban setelah sebelumnya mengirimkan file APK berupa undangan ke pesan whatsapp.

Setelah mendapatkan kode akses mereka lalu mentransfer seluruh tabungan korban ke rekening Doni.

“Pelaku Doni ini mendapatkan keuntungan tiga persen dari hasil menampung kejahatan kelompoknya,” ujar Anwar.

Sementara itu, tersangka Doni mengaku, ia telah menjalankan aksi tersebut sejak satu tahun terakhir.

Para pelaku menurutnya selalu mengirimkan uang dalam jumlah banyak ke-16 rekening yang telah disiapkan. Kemudian, ia pun mengambil keuntungan dari sejumlah uang yang dikirimkan oleh Matius dan Bayu.

“Uang itu dikirim ke saya kemudian ditarik ke bank karena jumlahnya banyak. Saya ambil jatah 3 persen,”ungkap Doni.

Meski demikian, Doni membantah bahwa 16 rekening yang disita polisi memang sengaja disiapkan untuk menampung uang hasil kejahatan kedua pelaku.

“Karena saya agen sebuah bank jadi memang banyak disiapkan rekening lain. Warga desa juga saya kenakan 3 persen setiap mau ambil uang,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, modus kejahatan phishing di Sumatera Selatan dengan mengirimkan file APK lewat pesan Whatsapp kembali terjadi. Kali ini, korbannya harus mengalami kerugian hingga Rp 1,4 miliar setelah pelaku berhasil mengambil alih mobile banking targetnya.

Kasus ini terungkap setelah Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan menangkap Doni Antoni yang tercatat sebagai warga Jalan Tanjung Kodok, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Dia adalah satu dari tiga pelaku modus kejahatan phising yang menguras uang milik korban bernama Ratna Aprianingsih warga asal OKU Timur pada Selasa (26/8/2023) lalu.

Baca juga: BSSN Paparkan Jenis Ancaman Siber Jelang KTT G20: Dari Spear Phishing hingga Fake WiFi

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo mengatakan, Ratna yang menjadi korban sempat melaporkan kejadian itu ke Polisi setelah uangnya habis terkuras.

Dari laporan tersebut, petugas pun melakukan penyelidikan dan menangkap Doni ketika sedang berada di Perumahan Villa Malibu, Tegal Binangun, Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Sumatera Selatan pada Kamis (26/10/2023).

Dari tersangka, polisi mengamankan berbagai macam kartu ATM yang digunakannya untuk mencuci uang hasil kejahatan.

“Ada dua pelaku lagi yang ditetapkan DPO. Modus mereka adalah dengan mentransferkan uang korban ke berbagai rekening, dimana ada 16 rekening yang digunakan tersangka,”kata Anwar, Senin (30/10/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com