KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lendek Jayadi, angkat bicara perihal dihapusnya Sirkuit Mandalika dari kalender event World Superbike (WSBK) 2024.
Menurut Lendek, Dorna Sports sebagai pemegang lisensi balapan kelas dunia itu tidak mempunyai alasan kuat untuk tidak menyelenggarakan WSBK 2024 di Mandalika.
"Saya kira belum ada alasan yang kuat untuk tidak menyelenggarakan WSBK di Mandalika, karena prestasi tahun 2022 dan 2023 kan sukses besar, kecuali WSBK pertama semua orang memaklumi," kata Lendek melalui sambungan telepon, Kamis (26/10/2023).
Baca juga: Kadispar NTB Kecewa Sirkuit Mandalika Tak Masuk dalam Kalender WSBK 2024
Terlebih, kata Lendek, WSBK Mandalika memecahkan rekor jumlah penonton pada 2022.
Kala itu, penonton WSBK mencapai 45.000. Jumlah tersebut mengalahkan rekor sebelumnya dalam ajang WSBK yakni di Sirkuit Silverstone Inggris yang mencapai 42.000.
Kendati demikian, ujar Lendek, hal itu kembali lagi kepada Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengembang bisnis KEK Mandalika.
Mereka harus mencoba negosiasi dengan Dorna agar hosting fee atau pembebanan biaya event WSBK dapat disepakati sesuai keuangan bisnis perusahaan.
"Kalau hosting fee itu kan urusan kontrak kerja ITDC dengan Dorna, bukan urusan pemerintah daerah."
"Event WSBK ini kan kontraknya 10 tahun, dari kekuatan kerja sama masih, dari suksesnya event WSBK kita sukses, jadi belum punya alasan untuk tidak menyelenggarakan event ini," tegas Lendek.
Lendek optimistis bisnis pariwisata dengan adanya sirkuit Mandalika akan sangat menguntungkan, bukan saja dari perusahaan tapi juga dampak terhadap ekonomi masyarakat terkhusus Lombok Tengah.
Baca juga: Tak Ada Nama Sirkuit Mandalika di Kalender WSBK 2024, Ini Penjelasan MGPA
Lendek yakin WSBK Mandalika akan tetap digelar mengingat kalender 2024 yang dirilis masih bersifat sementara dan bisa berubah.
"Ini kan kalendernya masih kalender sementara, masih bisa berubah, saya yakin WSBK Mandalika 2024 tetap diselenggarakan," kata Lendek.
Sebelumnya, nama Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit atau biasa disebut Sirkuit Mandalika, tidak ada lagi dalam kalender WSBK 2024 yang dirilis Kamis (26/10/2023).
Menanggapi hal tersebut, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku pengelola sirkuit mengakui belum mendapatkan arahan dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pemilik Sirkuit Mandalika.
"Belum ada diskusi detail dalam grup kami yang berada di bawah kementerian BUMN, INJOURNEY dan ITDC selaku pemilik sirkuit."
"Hingga saat ini MGPA hanya menerima penugasan menyelenggarakan event yang bekerja sama dengan ITDC," kata Direktur MGPA Priandhi Satria melalui sambungan telepon, Kamis (26/10/2023).
Baca juga: Pastikan WSBK Tak Dihapus, Erick Thohir: Kita Negosiasi Harganya
Andi menerangkan, untuk sekema penyelenggaraan WSBK, ITDC terlebih dahulu akan membayarkan hosting fee kepada Dorna Sport.
Setelah disetujui akan dilanjutkan penunjukan untuk pengelolaan event kepada MGPA.
Namun demikian ada atau tidaknya penyelenggaraan WSBK 2024 di Mandalika sepenuhnya di tangan ITDC selaku pemilik Sirkuit Mandalika, sesuai keputusan apakah hosting fee akan dibayarkan atau tidak oleh ITDC kepada Dorna.
"WSBK dan MotoGP ini yang berkontak adalah ITDC bukan MGPA. ITDC berkontak dengan Dorna, kemudian ITDC membayarkan hosting fee kepada Dorna," kata Andi.
Menurut Andi, jadwal yang telah dirilis akun resmi WSBK itu hanya sementara yang dapat berubah di penghujung tahun atau pada awal 2024 karena berbagai alasan suatu negara.
"Jadwal yang dikasih WSBK ini namanya jadwal perkiraan dari Dorna, jadi bukan jadwal yang sudah fix, mendekati akhir tahun (2023) atau awal tahun (2024) bisa berubah juga," kata Andi.
Baca juga: Pengamat Pariwisata Sebut Wacana Penghapusan WSBK Mandalika karena Kerugian Perlu Dikaji Ulang
Dia mengakui pihaknya saat ini hanya diminta membuat proposal kajian tentang keuntungan atau kerugian jika menyelenggarakan event WSBK ini.
"MGPA diminta untuk turut serta membuat kajian bisnis. Kita sudah tiga kali 2021, 2022, 2023 berhasil menurunkan biaya event pengeluaran. Kemudian pemasukannya juga dihitung untung ruginya seperti apa," kata Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.