Ketiga, layanan kesehatan pada hari pemungutan suara dan rekapitulasi suara di kecamatan. Sebagai bentuk managemen krisis perlu disiagakan ambulans dan layanan kesehatan keliling dari dokter atau puskesmas.
Keempat, managemen bimtek yang efektif. Berdasarkan studi UGM menyebutkan kurangnya bimtek menjadi kontributor permasalahan kelelahan petugas pemilu.
Penyelenggara pemilu perlu mendesain bimtek dengan lebih kreatif, misalnya pra-bimtek memfokuskan pada aspek kognitif melalui platform digital dengan memperbanyak animasi dan video yang dapat diakses dan dipelajari dari rumah petugas pemilu masing-masing.
Sedangkan bimtek yang difasilitasi anggaran di kelurahan menekankan psikomotor dengan simulasi dan praktikum pengisian formulir hasil pemilu dan salinannya.
Kelima, penyederhanaan pengisian dan salinan formulir hasil pemilu. Pada pemilu 2019, petugas harus mengisi 23 jenis formulir kurang lebih 100 lembar form dan untuk salinan lima rangkap termasuk untuk sejumlah saksi yang hadir di TPS.
Penyederhanaan dan kemudahan mengisi formulir hasil pemilu dan memperbanyak salinan dengan mesin fotocopy atau gadget/aplikasi dalam bentuk dokumen digital dapat menjadi solusi.
Pemilu yang kurang 120 hari lagi masih fokus pada pencalonan presiden-wakil presiden. Penting kiranya bagi publik untuk bersama-sama mendorong penyelenggaraan pemilu yang memenuhi perlindungan hak kesehatan.
Prinsip adil dalam penyelenggaraan pemilu, tidak hanya adil bagi peserta pemilu dan pemilih, tapi juga adil bagi penyelenggara pemilu.
Penting bagi stakeholder kepemiluan memastikan prinsip adil diterapkan dan di-ejawantah-kan bagi petugas pemilu 2024 ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.