Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya GPS dan Ingin Ikan Lebih Banyak, Nelayan Aceh Kerap Ditangkap di Thailand

Kompas.com - 10/10/2023, 14:03 WIB
Zuhri Noviandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com– Puluhan nelayan asal Aceh kembali berurusan dengan otoritas keamanan laut Thailand.

Mereka diamankan oleh petugas negara setempat karena melewati batas saat tengah mencari ikan.

Ketua Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek, mengatakan saat ini ada sebanyak 69 nelayan Aceh yang sedang dalam proses hukum di Phuket, Thailand.

“Sebelumnya pada Jumat (25/8/2023) sebanyak 29 nelayan asal Idi Rayek, Aceh Timur, ditangkap. Lalu Minggu (8/10/2023) malam kembali ditangkap sebanyak 40 orang yang juga berasal dari Idi Rayeuk. Jadi total sudah 69 orang,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Lewati Batas Teritorial, 40 Nelayan Aceh Ditangkap di Thailand

Menurut Miftach, nelayan Aceh kerap berurusan dengan hukum di sana lantaran wilayah perairan Phuket, Thailand dan Aceh terdapat banyak ikan, sehingga tanpa sadar mereka sering melewati batas.

“Betul, mereka mencari ikan di sana tapi tidak sadar sudah masuk wilayah Thailand. Ada juga yang sengaja dan juga untung-untungan,” ujarnya.

Begitu juga halnya dengan perlengkapan alat Global Positioning System (GPS), kata Miftach, sebagian dari mereka sudah dilengkapi dengan alat tersebut.

“GPS ada yang punya, ada yang tidak. Kemungkinan-kemungkinan bisa saja terjadi, yang jelas meteka ditangkap karena masuk ke wilayah teritorial laut kerajaan Thailand. Bila ada sesuatu hal misalnya tidak sengaja seperti dibawa arus, mesin rusak, dan lainnya itu akan diputuskan oleh pengadilan,” ungkapnya.

Baca juga: Setelah Setahun Dipenjara di Phuket, Kapten Kapal Asal Aceh Bisa Pulang ke Indonesia

Miftach melihat, selain karena faktor perairan Phuket dan Aceh banyak ikan juga karena nelayan lebih dekat mencari ikan ke sana dari pada ke wilayah Andaman.

“Fishing ground ke perairan tersebut dekat, dibanding harus ke perairan laut Andaman. Memang secara historis wilayah perairan nelayan dan pedagang Aceh dari zaman dulu,” tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com