SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 40 hektar dari total 1.600 hektar lahan pertanian di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengalami gagal panen atau puso akibat kemarau panjang.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, petani yang awalnya bisa panen tiga kali dalam setahun sekarang berkurang menjadi dua kali.
Baca juga: Mitigasi Gagal Panen akibat El Nino, Pemkab HST Gelar Kegiatan Tanam dan Panen Padi
"Ada 40 hektar yang puso," jelasnya saat ditemui di Balai Kota Semarang, Kamis (5/10/2023).
Dia menjelaskan, produksi lahan pertanian beras di Kota Semarang hanya mampu memenuhi 11 persen dari total kebutuhan Kota Semarang. Untuk sisanya, diambil dari luar.
"Jadi 85 persen itu kita mesti mendatangkan dari luar kalau bicara beras," paparnya.
Untuk itu, dia memastikan 40 hektar lahan pertanian yang gagal panen di Kota Semarang tak begitu berpengaruh untuk kebutuhan pangan di Kota Semarang.
"Angka 40 hektar itu tidak membuat gejolak," imbuh Hernowo.
Mengatasi permasalahan tersebut, dia juga sudah mendapatkan instruksi dari Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu untuk melakukan pendampingan makanan pendamping beras.
"Sejak sekarang harus melakukan pendampingan tak makan beras," ucap dia.
Selain itu, Pemerintah Kota Semarang juga sudah menggandeng petani-petani muda dengan harapan dapat menambal kebutuhan pangan seperti beras untuk warga Semarang.
"Dengan begitu kehilangan panennya dapat dikurangi," terangnya.
Baca juga: Banjir, 4 Jembatan di Krayan Rusak Parah, 54 Hektar Sawah Gagal Panen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.