Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan di Sikka, 26.500 Liter Air Bersih Didistribusikan ke 2 Desa

Kompas.com - 05/10/2023, 15:48 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyalurkan bantuan air bersih kepada warga dua desa yang terdampak kekeringan.

Kedua desa itu, yakni Desa Wuliwutik, Kecamatan Nita dan Desa Bura Bekor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka.

"Penyaluran bantuan air bersih ini kita laksanakan kemarin, totalnya ada 26.500 liter air bersih," ujar Kapolres Sikka AKPB Hardi Dinata dalam keterangannya, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Kekeringan, Ratusan Warga di Sikka Konsumsi Air dari Batang Pisang

Hardi mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata kepedulian Polri untuk membantu masyarakat yang mengalami krisis air bersih.

Terlebih, lanjut Hardi, ia mendapat informasi bahwa warga Dusun Klotong, Desa Bura Bekor memanfaatkan air dari pohon pisang untuk dikonsumsi.

"Saya berharap bantuan air bersih ini bisa dimanfaatkan secara baik oleh warga. Semoga ke depan Polres Sikka bisa memberikan bantuan serupa kepada warga yang membutuhkan," ujarnya.

Baca juga: 3 Kampung di Sikka Belum Teraliri Listrik, PLN: Kita Ajukan Tahun Ini

Diberikan sebelumnya warga Dusun Klotong, Desa Bura Bekor, terpaksa mengonsumsi air dari batang pisang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kondisi ini telah berlangsung sejak Agustus 2023. Tidak ada pilihan bagi warga, sebab air tangki yang mereka beli telah habis terpakai. Apalagi di wilayah itu tidak memiliki sumber mata air.

"Kita mau beli air tangki, tapi ekonomi yang pas-pas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi satu tangki ukuran 5000 liter harganya Rp 250.000," ungkap Yoseph Rizal (32), warga Dusun Klotong saat dihubungi, Rabu (4/10/2023).

Yoseph menuturkan, untuk mendapat air dari pohon pisang bukan perkara mudah. Saban hari mereka mencari pohon pisang segar di sekitar rumah dan kebun.

Baca juga: Tersangka Pemotongan Dana Sertifikasi Guru di Sikka Segera Disidang

Setelah dapat, pohon pisang itu ditebang, lalu dilubangi untuk menampung air. Kemudian dibiarkan seharian agar air bisa tertampung.

Yoseph mengungkapkan wilayah itu tidak memiliki sumber mata air. Selama ini untuk kebutuhan sehari-hari mereka memanfaatkan air tadah hujan.

"Tapi kalau musim kemarau seperti sekarang ini kami susah. Kami tidak ada air, terpaksa manfaatkan pohon pisang dari kebun dan di sekitar pekarangan rumah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com