Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pekerja Migran Asal Lombok, 3 Bulan Tak Ada Kabar, Pulang dalam Kondisi Lumpuh

Kompas.com - 28/09/2023, 15:34 WIB
Karnia Septia,
Krisiandi

Tim Redaksi

"Dari informasi yang kita dapatkan kecelakaan terjadi saat korban berada di bandara Riyadh." kata Novita.

Saat kejadian, BD disebut tidak sadarkan diri dan dirawat di ruang NICU selama berbulan-bulan.

Selama proses operasi dan perawatan medis dilakukan, keluarga sama sekali tidak mendapatkan kabar apa pun.

Selang tiga bulan setelah korban diduga jatuh di bandara Riyadh, baru ada informasi ke rumah keluarga bahwa BD akan dipulangkan karena sakit.

Saat ini, BD telah melaporkan dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Polda NTB.

Baca juga: Pekerja Migran Asal Lombok Lumpuh dan Tak Bisa Bicara Usai Pulang dari Arab Saudi

Dengan memakai kursi roda, korban BD didampingi keluarga, kepala desa, LBH dan pendamping perlindungan buruh migran, melapor ke Ditreskrimum Polda NTB.

Ketua Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran Muhammad Saleh mengatakan, kasus yang dialami BD bukan kasus TPPO biasa, melainkan ada unsur pelanggaran kemanusiaan.

Menurut Saleh, jika benar korban jatuh di bandara, semestinya ada surat keterangan resmi dari pihak otoritas bandara atau rumah sakit setempat.

"Karena kalau di bandara adalah tempat yang sangat bisa dipertanggungjawabkan. Jadi kalau ada orang jatuh pasti ada surat dari pihak bandara, mungkin kalau dia masih di bawah tanggungjawab maskapai tentu juga ada surat dari kepolisian setempat, surat dari rumah sakit, termasuk juga negara setempat," sebut Saleh.

Paling parah

Kasubdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB AKBP Ni Made Pujawati mengatakan, dari 31 kasus TPPO yang ditangani Polda NTB, kasus BD adalah yang paling parah. Sebab, korban dalam kondisi lumpuh dan tak bisa berbicara.

Baca juga: Pekerja Migran Dipulangkan dalam Kondisi Lumpuh dari Arab Saudi, Polda NTB Selidiki

"Dari 31 kasus yang ditangani oleh Polda dan jajaran, terdapat 170 korban laki-laki dan 40 korban perempuan. Dengan jumlah tersangka 29 laki-laki dan 21 wanita. (Paling parah) yang hari ini kami terima pengaduannya," terang Pujawati.

Terkait kasus BD, Satgas TPPO akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk rumah sakit dan Dinas Kesehatan, untuk mendalami kondisi korban. Pihaknya juga mendorong agar penanganan kesehatan terhadap korban BD dilanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Regional
Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Regional
Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Regional
Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Regional
Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Regional
Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Regional
Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com