Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lacak Aset Andhi Purnomo di Batam, KPK Periksa Istri dan Mertua Mantan Kepala Bea Cukai Makassar

Kompas.com - 27/09/2023, 19:22 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengembangan aset-aset yang dimiliki Andhi Purnomo, tersangka dugaan penerimaan gratifikasi dan TTPU di Dirjen Bea Cukai yang kini telah ditahan KPK.

Dari pengembangan tersebut, KPK telah memanggil dan memeriksa Istri serta mertua mantan Kepala Bea Cukai Makassar, Nurlima Burhanuddin Kamariah, untuk memberikan rincian mengenai kepemilikan aset di Batam.

“Ada tujuh orang yang dimintai keterangannya, termasuk istri dan mertua tersangka AP,” kata juru bicara bidang penindakan KPK, Ali Fikri melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

Baca juga: Masa Cekal 4 Pimpinan DPRD Jatim Habis, KPK: Bisa Dicekal Lagi jika Diperlukan

Ali mengatakan, dalam permintaan keterangan ini, awalnya dilakukan kepada delapan orang. Namun yang memenuhi panggilan hanya enam orang. Sedangkan satu orang lainnya tidak hadir dengan alasan kediaman tersebut kosong.

“Saksi yang tidak hadir atas nama Nova Adi Afianto, saksi tidak hadir dan informasi yang kami terima terkait alamat kediaman saksi yang berada di Ruko City Garden Blok A No 11 RT 004 RW 41 Berlian, Batam, Kepri dalam keadaan kosong,” ucap Ali.

Sementara saksi yang hadir, yakni Junaidi, Rony Faslah, Pratinsa, Ferdi Ahmad, Nurlina Burhanuddin, Kamariah, dan Sepryanto.

“Pemeriksaan ini dilakukan di Polsek Lubu Baja selama dua hari,” ungkap Ali.

Baca juga: KPK Periksa 14 Saksi Kasus Korupsi Pembangunan Gedung Pemkab Lamongan

Pemeriksaan pertama dilakukan pada Selasa (19/9/2023) yang dilakukan kepada saksi Nurlina Burhanuddin dan Kamariah, yang merupakan istri dan mertua dari tersangka AP serta Sepryanto.

Selanjutnya, pemeriksaan kedua dilakukan kepada Junaidi, Rony Faslah, Pratinsa, dan Ferdi Ahmad pada Rabu (20/9/2023).

Ali menambahkan, seluruh saksi yang hadir didalami pengetahuannya antara lain terkait dugaan kepemilikan aset-aset bernilai ekonomis dari tersangka AP yang salah satunya berada di Batam, Kepri.

Selain itu, dikonfirmasi juga adanya aliran dana baik yang diterima tersangka AP maupun yang sengaja dialirkan ke beberapa pihak dalam upaya menyamarkan asal usul kepemilikannya.

"Kami juga ingatkan agar saksi yang tidak hadir, ke depan untuk kooperatif hadir pada jadwal pemanggilan selanjutnya,” pungkas Ali.

Sebelumnya, KPK terus menyidik kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) eks Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Andhi Pramono hingga ke Batam, Kepri.

Untuk di Batam sendiri, pertama kali KPK menggeledah rumah milik Andhi Pramono yang berada di kawasan komplek Grand Summit Jalan MT Everest No 5 A Kelurahan Tiban Indah, Kecamatan Sekupang, Batam.

Harga pasaran rumah Andhi Pramono di lokasi tersebut diketahui berkisar antara Rp 10-14 miliar. Saat ini rumah tersebut dalam pengawasan KPK.

Usai menggeledah perusahaan rokok di Batam terkait Andhi Pramono, tim penyelidik KPK yang datang ke Batam menemukan tiga unit mobil mewah milik Andhi Pramono yang disembunyikan dalam sebuah ruko di Batam.

Dari tiga mobil yang disita KPK, hanya Mini Morris yang dilaporkan Andhi ke negara melalui laporan kekayaan atau LHKPN saat masih memegang jabatan di Bea Cukai.

Sejumlah perusahaan yang terdeteksi melakukan transaksi di rekening Andhi Pramono juga ikut digeledah.

Bermula dari PT Bahari Berkah Madani (BBM) yang berlokasi dalam Kompleks Perumahan Jodoh Permai, Kelurahan Sungai Jodoh, Kecamatan Batuampar, Batam, Kepri yang digeledah pada Selasa (11/7/2023) lalu.

Kemudian dilanjutkan pada perusahaan produsen rokok yakni PT Fantastik Internasional (FI) yang berlokasi di Kawasan Industri Tunas, Jalan Engku Putri No 4 Belian, Kecamatan Batam Kota, Batam.

Tidak saja dua perusahaan tersebut, tim penyidik KPK juga menggeledah kediaman mertua Andhi Pramono. Dari rumah itu, tim penyidik KPK mengamankan sejumlah dokumen transaksi keuangan.

KPK juga menduga ada sejumlah pihak yang sengaja menghilangkan barang bukti kasus dugaan korupsi mantan Kepala Bea dan Cukai Makassar, Andhi Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com