Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat "Freestyle" Motor Siswa SMP Jadi Petaka bagi Bocah 8 Tahun...

Kompas.com - 22/09/2023, 05:25 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Bocah berinisial GAS (8) di Padang, Sumatera Barat, tewas akibat tertimpa tembok.

Petaka ini terjadi di area Masjid Raya Lubuk Minturun, Jalan Lori Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Senin (18/9/2023).

Kala itu, korban sedang berwudu. Tiba-tiba, ia tertimpa tembok yang roboh akibat terhantam sepeda motor.

Motor tersebut dikendarai pelajar SMP berinisial MHA (13), yang waktu itu sedang coba melakukan freestyle.

"Anak-anak remaja, rata-rata umur 12-14 tahun mereka ada beberapa orang. Satu anak ini yang melakukan jumping itu tidak bisa mengendalikan (motor), sehingga menabrak dinding tempat wudu," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Padang Kombes Pol Ferry Harahap, dikutip dari Kompas TV.

Sebagai gambaran, MHA melakukan freestyle di sebuah tempat yang tampak seperti parkiran. Sedangkan, lokasi tempat wudu lebih rendah dari parkiran.

Baca juga: Sedang Mengambil Wudu, Bocah SD Tewas Tertimpa Beton yang Tertabrak Motor


Ferry mengatakan, saat ini status MHA adalah anak berhadapan dengan hukum (ABH).

Polisi tetap melangsungkan penyelidikan dan sudah memeriksa saksi-saksi serta mengumpulkan bukti.

Karena masih di bawah umur, MHA akan didampingi Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan orangtua saat menjalani penyelidikan.

"Karena terduga pelaku berinisial MH ini masih berumur 13 tahun atau anak di bawah umur," ucapnya, dilansir dari Tribun Padang.

Walau demikian, tak menutup kemungkinan kasus ini diselesaikan secara restorative justice.

"Ini bukan delik aduan, tidak bisa dicabut, yang ada kalau memang mereka kedua belah pihak sepakat secara kekeluargaan," ungkapnya.

"Keluarga pelaku sudah berniat baik dengan secara kekeluargaan, kita menunggu apabila memang demikian. Nanti, kita tunggu saja mekanisme restorative justice yang bisa digunakan," imbuhnya.

Baca juga: Anak Ceria Itu Meninggal Tertimpa Tembok Saat Wudu...

 

Maafkan pelaku

Sementara itu, kakek korban, Masrizal, mengaku sudah mencabut laporan pengaduan yang sempat dilaporkan ke Polresta Padang.

"Kalau masalah hukum sudah saya selesaikan dan saya cabut, dan seluruh keluarganya pada datang maghrib kemarin untuk meminta maaf," tuturnya, Rabu (20/9/2023).

Menurut Masrizal, keluarganya telah memaafkan pelaku dan telah berdamai.

Baca juga: Detik-detik Murid TPQ di Padang Tewas Tertimpa Tembok Beton Saat Wudu

Atas kejadian ini, Masrizal berharap agar masyarakat, khususnya para orangtua, tidak menyerahkan sepeda motor kepada anak yang belum cukup umur.

"Sebagai kakek dari yang meninggal ini. Untuk masyarakat Indonesia, janganlah anak di bawah umur dikasih kendaraan. Itu akan mengakibatkan kejadian seperti contohnya yang dialami oleh cucu saya," tandasnya.

Hal sama juga dikatakan Wali Kota Padang Hendri Septa.

"Ini pelajaran bahwa tidak semua anak-anak yang belum cukup umur boleh membawa kendaraaan," jelasnya.

Baca juga: Video Viral Bocah 8 Tahun di Padang Tewas Tertimpa Tembok Saat Ambil Air Wudu

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Laporan Tak Bisa Dicabut, Proses Hukum Remaja Standing Motor Tewaskan Bocah di Padang Berlanjut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com