Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang di Sukaramai Trade Center Pekanbaru Bertahan Meski Sepi Pembeli

Kompas.com - 21/09/2023, 22:11 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Memasuki lantai dasar Sukaramai Trade Center atau dikenal Plaza Sukaramai di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Riau, lorong yang berisi kios-kios tampak sepi pengunjung.

Salah satu penjual busana muslim, Abu Yazid, sedang berbaring di dalam toko dekat tumpukan dagangannya. Sementara istri dan anaknya duduk di kursi depan toko, menunggu pembeli.

Kepada Kompas.com, Abu mengaku lapak jualannya sudah sangat sepi pembeli. Salah satunya karena maraknya pedagang online.

Baca juga: Pedagang Kain di Pasar Horas Mengeluh Dagangan Kalah dengan Jualan Live TikTok

"Sepi sekali pembeli sekarang, bang," jawab Abu sambil bangkit dari tidurnya, Kamis (21/9/2023) petang.

Pemilik Toko Qois ini mengaku, sejak membuka toko hingga petang, baru satu orang yang berbelanja di tokonya.

"Hari ini baru sekali jual beli. Kemarin dua kali. Tapi, ada juga yang seharian tidak ada yang beli," ujar Abu seraya tertawa kecil.

Pria yang berjualan di Plaza Sukaramai sejak 1996 ini mengaku pernah merasakan kejayaan tempat ini. Namun seiring perkembangan teknologi, banyak aplikasi jual beli online yang akhirnya membuat pasar sepi.

"Sejak beberapa tahun ini, sekitar dua sampai tiga tahun lah sudah sepi yang belanja ke Sukaramai Trade Center ini. Sangat berpengaruh kepada kami dengan adanya jualan online," akui Abu.

Dia mengatakan, masyarakat banyak beralih belanja online, karena lebih mudah dan harganya juga relatif murah.

"Besar sekali pengaruhnya kepada pedagang toko. Kalau belanja ke toko kan memang butuh waktu. Kalau online lebih mudah. Mereka memberikan fasilitas COD, free ongkos kirim, voucher, dan sebagainya," kata Abu.

Untungnya Abu tidak pusing memikirkan uang sewa toko, karena toko tempatnya berjualan sudah dibelinya. Dia memiliki dua toko busana muslim di pasar pusat Pekanbaru itu.

"Alhamdulillah, toko ini sudah punya saya. Ada dua toko saya. Kalau yang lain masih banyak menyewa. Sewanya itu sekitar Rp 45 juta sampai Rp 50 juta setahun. Ditambah lagi uang servis charge sekitar satu jutaan sebulan. Sementara pembeli sangat sepi," kata Abu.

Pernah mencoba jualan online

Abu bercerita, dulu sempat mencoba jualan online melalui marketplace. Namun tidak laris.

"Sudah saya coba jualan di marketplace Facebook, tapi tidak banyak yang beli. Maklumlah followers sedikit. Pernah juga saya kena PHP sama pembeli. Jadi, sekarang saya fokus jualan di toko," cerita Abu.

Kendati sepi pembeli, Abu tetap bertahan jualan di toko. Dia yakin akan ada orang yang datang belanja ke tokonya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com