Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tahan Hirup Asap Karhutla, Ratusan Mahasiswa Demo di Kantor Gubernur Sumsel

Kompas.com - 21/09/2023, 18:58 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Sumsel Melawan Asap (Gasma) melakukan aksi demo ke kantor Gubernur Sumatera Selatan terkait kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kini menyerang wilayah Palembang hingga menyebabkan meningkatnya jumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Massa meminta Gubernur Sumsel Herman Deru untuk serius dalam menghadapi bencana karhutla. Di mana regulasi karhutla setiap tahun selalu mengalami kendala.

Selain itu, pencegahan karhutla menjelang musim kemarau di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI) yang merupakan kawasan rawan terbakar dinilai masih lemah.

Baca juga: Karhutla Belum Padam, 9.948 Warga Palembang Terkena ISPA

Dengan kelalaian tersebut, massa meminta agar Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menanggung biaya pengobatan bagi warga yang terdampak.

“Pemerintah harus mendirikan posko pencegahan dan penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh kabut asap secara gratis di wilayah Sumatera Selatan. Tidak boleh ada kebijakan yang mengabaikan dampak serius ini,” kata Koordinator Aksi (Korak) Gerakan Sumsel Melawan Asap (Gasma) Mohd Azra D Dzaky, dalam orasinya, Kamis (21/9/2023).

Mereka pun meminta pemerintah dengan tegas mengambil langkah hukum terhadap para perusahaan yang kedapatan membakar lahan hingga menimbulkan kabut asap di sejumlah wilayah Sumsel.

Berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), pencemaran udara di Sumsel saat ini telah berada di level tidak sehat karena polusi meningkat akibat kabut asap.

“Kami mendesak pemerintah untuk segera bertindak, baik di hulu maupun hilir, termasuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak kabut asap,” ujarnya.

Baca juga: Hujan Belum Merata, Potensi Asap Karhutla di Palembang hingga Muba Masih Tinggi

Gubernur Sumsel Herman Deru yang langsung menemui mahasiswa menyatakan, bahwa saat ini ia telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten kota untuk mempersiapkan seluruh faskes agar dapat melayani warga yang terdampak kabut asap.

Kemudian, ia menyebutkan telah ada dua perusahaan BUMN asal Malaysia yang dibekukan KLHK akibat terbukti melakukan pembakaran lahan di wilayah Sepucuk Ogan Komering Ilir (OKI).

"Bukan hanya disegel tetapi diakuisisi oleh negara dan izinnya (BUMN Malaysia) dicabut," tegas Herman.

Sampai saat ini, penanganan karhutla masih berlanjut. Ia meminta dukungan seluruh pihak agar tidak ada lagi yang membakar lahan untuk mencegah terjadinya kabut asap.

"Kita sepakat lahan tersebut dibakar. Semua harus diproses hukum. Pembakaran yang terbukti melanggar hukum harus ditindak tegas,” pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kalsel Sebagai Gerbang IKN, Objek Wisata Tahura Sultan Adam Terus Dipercantik

Kalsel Sebagai Gerbang IKN, Objek Wisata Tahura Sultan Adam Terus Dipercantik

Regional
Jaksa Tetapkan Bendahara BUMDes di Sumbawa Jadi Tersangka, Diduga Korupsi Rp 3,3 Miliar

Jaksa Tetapkan Bendahara BUMDes di Sumbawa Jadi Tersangka, Diduga Korupsi Rp 3,3 Miliar

Regional
Diadang Warga, Truk Pengangkut 135 Pengungsi Rohingya Putar Balik ke Kantor Gubernur Aceh

Diadang Warga, Truk Pengangkut 135 Pengungsi Rohingya Putar Balik ke Kantor Gubernur Aceh

Regional
Periksa Saluran Irigasi, Seorang Kakek di Semarang Jadi Korban Begal

Periksa Saluran Irigasi, Seorang Kakek di Semarang Jadi Korban Begal

Regional
Zulhas Minta Publik Tak Remehkan Gibran, Sebut Siap Hadapi Debat

Zulhas Minta Publik Tak Remehkan Gibran, Sebut Siap Hadapi Debat

Regional
Perusak 6 Mobil KPU Kota Semarang Terekam CCTV, Begini Ciri-cirinya

Perusak 6 Mobil KPU Kota Semarang Terekam CCTV, Begini Ciri-cirinya

Regional
Kronologi Kasus Dugaan Penistaan Agama Komika Lampung Aulia Rakhman

Kronologi Kasus Dugaan Penistaan Agama Komika Lampung Aulia Rakhman

Regional
Zulhas Ajak Masyarakat Lombok Pilih Prabowo-Gibran jika Ingin BLT dan Bansos Berlanjut

Zulhas Ajak Masyarakat Lombok Pilih Prabowo-Gibran jika Ingin BLT dan Bansos Berlanjut

Regional
Ditolak Warga, 135 Pengungsi Rohingya yang Baru Tiba di Aceh Dipindahkan ke Kantor Gubernur

Ditolak Warga, 135 Pengungsi Rohingya yang Baru Tiba di Aceh Dipindahkan ke Kantor Gubernur

Regional
Gunakan KTP Palsu, 8 Pengungsi Rohingya Diamankan di Perbatasan RI-Timor Leste

Gunakan KTP Palsu, 8 Pengungsi Rohingya Diamankan di Perbatasan RI-Timor Leste

Regional
Pelaku Pembunuh Ayah dan Anak di Maros Akhirnya Ditangkap

Pelaku Pembunuh Ayah dan Anak di Maros Akhirnya Ditangkap

Regional
Terganggu Bunyi Meriam Bambu, Pria di Ruteng NTT Tembak Seorang Remaja dengan Senapan Angin

Terganggu Bunyi Meriam Bambu, Pria di Ruteng NTT Tembak Seorang Remaja dengan Senapan Angin

Regional
IRT di Sumbawa Tewas Disambar Petir saat Tanam Padi

IRT di Sumbawa Tewas Disambar Petir saat Tanam Padi

Regional
Cuaca Buruk, 2 Pesawat Gagal Mendarat di Bandara El Tari Kupang

Cuaca Buruk, 2 Pesawat Gagal Mendarat di Bandara El Tari Kupang

Regional
Daffa-Dikco Prasetyo Juara Porsche Sprint Challenge Indonesia di Sirkuit Mandalika

Daffa-Dikco Prasetyo Juara Porsche Sprint Challenge Indonesia di Sirkuit Mandalika

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com