Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karhutla Belum Padam, 9.948 Warga Palembang Terkena ISPA

Kompas.com - 21/09/2023, 16:47 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Sebanyak 9.948 warga Kota Palembang, Sumatera Selatan terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sejak September 2023 lantaran kondisi kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) saat ini masih berlangsung.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Palembang Yudhi Setiawan mengatakan, pada pekan pertama September, tercatat 4.375 orang terkena ISPA.

Namun, dua pekan terakhir, kasus itu melonjak drastis hingga mencapai 9.948 orang.

“Kenaikan jumlah ISPA sangat signifikan karena kondisi udara sekarang yang tidak sehat karena asap karhutla,” kata Yudhi, Kamis (21/9/2023).

Baca juga: Setengah Juta Warga Banten Terjangkit ISPA, Salah Satunya karena Polusi

Yudhi menerangkan, mayoritas penderita ISPA karena kondisi udara yang tidak sehat tersebut menyerang anak-anak yang berusia dibawah lima tahun. Mereka mengalami gejala batuk dan demam serta kesulitan bernapas.

“Karena anak-anak paling rentan terkena ISPA akibat imun tubuhnya belum stabil. Ini sangat dikhawatirkan,”ujarnya.

Bila anak terkena ispa dikhawatirkan memicu terjadinya pneumonia. Hal itu menurut Yudhi dapat menimbulkan dampak fatal hingga menyebabkan kematian.

“23 persen kematian pada kelompok usia ini diakibatkan oleh ISPA disertai pneumonia yang dipicu asap kebakaran," jelasnya.

Dinkes Palembang pun kini telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mengusulkan perubahan jam belajar di sekolah karena kabut asap tebal akibat karhutla sering terjadi pada pagi hari.

Baca juga: Muncul 3 Titik Api, Ruas Tol Palembang-Indralaya Kembali Tertutup Kabut Asap

Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan masker saat di luar ruangan.

“Hari ini asap cukup tebal, kami sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan agar jam sekolah dimundurkan,” kata dia.

Berdasarkan data dari situs iqair.com, kualitas udara (AQI), Palembang menjadi urutan kedua dengan kondisi kualitas tidak sehat se-Indonesia.

Sementara, pada urutan pertama adalah Tangerang, Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com