Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setengah Juta Warga Banten Terjangkit ISPA, Salah Satunya karena Polusi

Kompas.com - 08/09/2023, 16:54 WIB
Rasyid Ridho,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten mencatat 520.561 warga Banten terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada periode Januari hingga Juli 2023.

Kasus ISPA di Banten didominasi terjadi pada anak di bawah usia lima tahun (balita).

Berdasarkan data dari Dinkes Banten, kasus ISPA menjangkit balita sebanyak 191.033 orang, terdiri dari peneumonia berat dan bukan batuk pneumonia.

Baca juga: Karhutla Meluas, 35.000 Warga Sumsel Terkena ISPA

Pada anak atau usia 5 sampai 9 tahun, kasus ISPA sebanyak 91.532 orang. Terdiri dari pneumonia 4.176 kasus dan bukan batuk pneumonia 87.356 kasus.

Baca juga: Di Balik Ancaman Polusi Jakarta, Kasus ISPA di RS Persahabatan Naik 30 Persen

Selanjutnya, kasus ISPA pada usia 9-60 tahun ada 185.492, dan pada usia 60 keatas sebanyak 52.504 orang.

"Terdapat peningkatan kasus ISPA dalam hal batuk bukan pneumonia periode Januari-Juli 2023 dibandingkan periode sama tahun 2022," kata Kadinkes Banten dr Ati Pramudji Hastuti melalui keterangannya. Jumat (8/9/2023).

Dijelaskan Ati, penemuan kasus ISPA berdasarkan catatan dari fasilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Menurut Ati, pemberdayaan masyarakat terhadap penyakit ISPA terus ditingkatkan dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat.

"Ada tanda dan gejala penyakit ISPA segera mencari pengobatan ke Fasyankes terdekat apabila ada gejala ISPA," ujar dia.

Mantan Direktur RSUD Tangerang itu mengungkapkan, penyebab banyaknya kasus ISPA di Banten karena beberapa faktor, seperti cuaca panas dan kualitas udara yang buruk atau polusi udara.

"Banyak masyarakat yang sakit tenggorokan dan batuk pilek saat ini, penyebabnya banyak hal faktor cuaca (el nino), debu dan polusi udara yang menyebabkan alergi dan iritasi saluran pernapasan,"  kata Ati.

Sementara, Kepala Bidan Sumber Daya Kesehatan (SDK)  Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten dr Dendi menambahkan, ISPA dapat disebabkan oleh beberapa hal selain polusi udara, yakni virus, bakteri, dan jamur.

"ISPA ini bisa disebabkan oleh banyak hal dan yang sekarang tren adalah polusi udara. Karbon dan zat itu yang menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan," kata dia.

ISPA juga dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang, terutama melalui dahak atau bersin.

"Menghindari kontak dengan orang yang sakit adalah langkah-langkah pencegahan," ujar Dendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com