PALEMBANG, KOMPAS.com- Ruas Jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra) tepatnya di kawasan Pemulutan kembali tertutup kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang berlangsung di ruas sisi kanan dan kiri jalan.
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto mengatakan, dari hasil laporan tim Manggala Agni di lapangan terdapat tiga titik api di ruas tol tersebut. Titik api itu kini mulai menjalar dan membakar lahan.
Untuk mengantisipasi kebakaran semakin meluas, petugas Manggala Agni telah melakukan pemadaman di sekitar lokasi.
“Tim darat dan dua sedang disiapkan untuk pemadaman,” kata Ferdian, Kamis (21/9/2023).
Baca juga: Kabut Asap Tutupi Jalan Lintas Palembang-Indralaya, Pengemudi Diminta Waspada
Kebakaran lahan di ruas tol Palindra menurut Ferdian juga berlangsung pada tadi malam. Api mulai membakar lahan di kawasan Kelurahan Muara Dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir dan mengarah ke dalam ruas tol.
Akibat kebakaran tersebut, kabut asap tebal kembali menyelimuti kota Palembang pada malam hari.
“Kawan-kawan sampai dini hari tadi masih melakukan pemadaman. Pasukan terakhir yang sekarang bertahan untuk pemadaman di Tol Palindra,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumatera Selatan Ansori menjelaskan, mayoritas lahan yang ada di kawasan Tol Palindra merupakan lahan tidak produktif yang tinggal oleh pemiliknya.
Bukan hanya itu, pada Rabu (13/9/2023) lokasi sekitar Tol Palindra juga terbakar. Kondisi lahan yang mengering dan kesulitan air menjadi kendala utama dalam proses pemadaman.
“Pasokan air di sekitar memang sudah mengering, sehingga pemadaman harus menggunakan tangki air ke lokasi,” ujarnya.
Baca juga: Rawa Pinggir Tol Palembang-Indralaya Terbakar, Ada Ban Bekas di Lokasi Kebakaran
Sementara itu, berdasarkan data dari BMKG, kondisi udara di Palembang kembali berada di level tidak sehat.
Konsentrasi partikulat atau PM 2.5 menyentuh angka 171.80 mikrogram per meter kubik pada pukul 06.00 WIB.
Jumlah itu sudah jauh melampaui ambang batas yakni 15,5 mikrogram per meter kubik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.