Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mati Suri Saat Pandemi, Sanggar Berusia 30 Tahun di Jambi Coba Bangkit dari Keterpurukan

Kompas.com - 21/09/2023, 12:38 WIB
Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Tidak hanya mengajar, seniman lain yang menggantungkan hidup dari pekerjaan tampil menari di acara pemerintah dan swasta, lantaran pandemi harus gantung alat musik dan pakaian menari.

Sebelum pandemi, tampil di acara pemerintah dan swasta itu paling banyak 2-3 kali dalam seminggu.

Pergelaran untuk kekaryaan dan festival tari juga tidak berjalan.

“Kalau melalui event-event seni itu, walaupun hanya 3-4 kali setahun, untungnya lumayan,” kata Eri.

Baca juga: Mahfud MD Bertemu dengan Seniman dan Budayawan Jabar, Bahas Persoalan Bangsa

Even rutin Sekintang Dayo itu Festival Tari Lah Puah Jelupung Tumbuh, sampai sekarang sudah 10 kali dilaksanakan. Kalau tidak ada pandemi sudah 12 kali.

“Kegiatan ini kita kumpulkan masa sampai ribuan penonton. Di sini ada pergelaran, pelatihan dan kompetisi tari tingkat sekolah dasar sampai umum. Acaranya bisa sampai seminggu,” kata Eri.

Selanjutnya acara tingkat nasional, Festival Selaras Pinang Masak di Jakarta juga tidak berjalan di saat pandemi.

Tidak hanya Sekintang Dayo, kebanyakan sanggar di Jambi memang hidupnya dari kerja sama dengan pemerintah dan swasta melalui pergelaran seni.

 

Baca juga: Petani dan Seniman Ramai-ramai Ajak Ganjar Makan Bareng Jelang Lengser

Gaptek digital

Ketika pandemi lalu, karena ruang-ruang pertunjukkan tutup total, maka Sekintang Dayo merintis di ranah digital.

Pementasan dan lomba virtual coba dijajaki, tetapi penghasilannya tidak signifikan. Belum ada penonton yang bersedia membayar di ruang digital.

“Kalau pendapatan dari endorsement dan adsense YouTube itu, tidak bisa menutupi ongkos produksi. Kita ini kan kerja tim ya. Kalau penghasilannya tidak memadai sekali pergelaran, maka akan merugi,” kata Eri.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Coba Bermain Saham, Mahasiswi di Pulau Sebatik Gelapkan Uang J&T hingga Lebih Rp 300 Juta

Coba Bermain Saham, Mahasiswi di Pulau Sebatik Gelapkan Uang J&T hingga Lebih Rp 300 Juta

Regional
Dirjen Imigrasi Meresmikan ULP Sebatik, Momentum Penting Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan

Dirjen Imigrasi Meresmikan ULP Sebatik, Momentum Penting Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan

Regional
Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Regional
Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Regional
Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Regional
Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo Asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo Asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Regional
Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Regional
Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Regional
Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com