Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Sidang Dakwaan, KPLP Lapas Nunukan yang Menganiaya Napi Narkoba Hanya Diam dan Tertunduk

Kompas.com - 20/09/2023, 09:35 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Oknum Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Nunukan, Kaltara, Muhammad Miftahuddin Bin Kasiran (32), hanya diam menunduk saat dihadirkan perdana di Pengadilan Negeri (PN) Nunukan, Selasa (19/9/2023).

Miftahuddin tidak mengenakan pakaian tahanan sebagaimana terdakwa lain yang mengikuti sidang di PN Nunukan.

Pada sidang dakwaan yang dipimpin Majelis Hakim PN Nunukan, Nardon Sianturi itu, dia hanya terlihat mengenakan kaus biru bertuliskan "Hammer" di bagian dada, dengan list abu-abu di pangkal lengan.

Tak ada ekspresi apapun yang tergambar dari wajah Miftahuddin selain diam dan menunduk saat mendengar dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Nunukan, Adi Setya Desta Landya.

Baca juga: Napi Narkoba di Nunukan Meninggal Dianiaya Sipir, Polisi Tetapkan KPLP Lapas Sebagai Tersangka

‘’Perbuatan terdakwa Muhammad Miftahuddin Bin Kasiran, diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 351 ayat (3) KUHP subsider Pasal 351 ayat (2) KUHP,’’ujar JPU Desta membacakan dakwaan.

Sebagaimana dijabarkan JPU Desta, Muhammad Miftahuddin Bin Kasiran sebagai KPLP, melakukan penganiayaan hingga tewas, terhadap seorang Narapidana Lapas Nunukan bernama Syamsuddin alias Cunding. Penganiayaan itu dilakukan dengan alasan korban dinilai tidak hormat dan tak sopan karena lewat di depannya tanpa permisi.

Dalam berkas dakwaan disebutkan, Muhammad Miftahuddin Bin Kasiran, meminta korban masuk Pos Komandan Jaga. Di sana, korban, mengalami sejumlah pemukulan di bagian perut dan dada, hingga jatuh tersungkur.

Penganiayaan masih berlanjut meski korban dalam kondisi terjatuh. Terdakwa Muhammad Miftahuddin menendangnya berkali-kali, menggunakan sepatu futsal.

Muhammad Miftahuddin Bin Kasiran, juga meminta koleganya mengambilkan kabel colokan untuk dipukulkan ke beberapa bagian tubuh korban. Selain itu, korban juga diminta melakukan squat jump, ditampar, serta dicambuk di paha dan punggungnya.

Meski korban mengaduh kesakitan, Muhammad Miftahuddin justru meminta korban terus melanjutkan squat jump hingga sekitar 15 menit lamanya.

‘’Setelah keluar pos, korban merintih kesakitan sembari memegang bagian perut. Korban bahkan sampai terjatuh di depan Pos Keamanan,’’lanjut Desta.

Setelah kejadian itu, korban mengalami sakit pada bagian perut dan dada, sampai kesulitan beraktivitas sebagaimana biasanya.

Baca juga: Ada Luka Lebam di Jenazah Napi Lapas Nunukan, Pengacara: Diduga Bekas Sepatu

Sampai akhirnya,dua minggu sejak kejadian tersebut, Samsuddin alias Cunding mendapat perawatan di klinik Lapas Nunukan, dengan keluhan sesak napas dan sakit pada bagian kaki.

Korban lalu dirujuk ke Puskesmas Nunukan. Setelah mendapat pemeriksaan laboratorium di Puskesmas, korban didiagnosa mengalami sakit ginjal dan dirujuk ke RSUD Nunukan.

‘’Mulai sabtu 24 Juni 2023, kondisi korban terus memburuk. Sampai akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 13.30 wita,’’imbuhnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com