Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan Syamsuddin Dianiaya Sebelum Meninggal, Polisi Periksa 4 Saksi di Lapas Nunukan

Kompas.com - 27/06/2023, 17:16 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Polres Nunukan Kalimantan Utara mengatakan, dugaan penganiayaan terhadap seorang narapidana kasus narkoba, Syamsuddin alias Cunding (40) yang meninggal di ruang ICU RSUD Nunukan dengan diagnosa gagal ginjal, benar adanya.

Kasat Reskrim Polres Nunukan Iptu Lusgi Simanungkalit mengungkapkan, ada tanda-tanda fisik korban mengarah ke penganiayaan, dan polisi masih menunggu surat hasil autopsi, untuk merincikan penyebab dari hilangnya nyawa Cunding.

‘’Untuk dugaan penganiayaan sudah A1. Tapi bagaimana itu terjadi, di mana lukanya, kaitan dengan sakitnya apa, kita masih menunggu surat keterangan hasil autopsi almarhum,’’ujarnya, Selasa (27/6/2023).

Baca juga: MR, Pelaku Penganiayaan dan Pengeroyokan di Kampus Unismuh Makassar Di-drop Out

Polisi juga sudah melakukan pemeriksaan di Lapas Nunukan dan meminta keterangan 4 orang saksi kunci dari peristiwa tersebut.

Selain itu, polisi juga membawa salinan CCTV yang memperkuat dugaan kasus penganiayaan yang sedang menjadi sorotan masyarakat ini.

‘’Kita periksa dua sipir, dan dua saksi lain yang bukan pegawai Lapas. Jangan dulu bertanya siapa saja mereka, kita masih penyelidikan. Saya juga tidak mau berbicara terlalu jauh, sampai situ saja dulu. Nanti setelah surat hasil autopsi kita terima, kita jelaskan lebih gamblang,’’tegasnya.


Ada permintaan damai ke pihak keluarga Cunding

Terpisah, Jauhari Hamzah selaku perwakilan keluarga, sekaligus penasehat hukum keluarga almarhum Syamsuddin alias Cunding mengaku cukup kecewa dengan sikap Lapas Nunukan yang seakan akan menegaskan bahwa kematian kliennya akibat gagal ginjal.

Padahal, sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuh almarhum, dikatakan Jauhari, menjadi saksi bisu adanya penganiayaan yang terjadi.

‘’Selain selalu membuat kesan bahwa Cunding meninggal akibat ginjal, Lapas Nunukan juga tidak mau mengungkap dugaan penganiayaan itu ke publik. Padahal, kami punya bukti kuat untuk itu,’’ujar jauhari.

Jauhari menegaskan, bukti-bukti kuat yang dikantonginya termasuk permohonan damai dari oknum sipir ke salah satu keluarga korban bernama Fajar.

Melalui chat WhatsApp, oknum sipir tersebut meminta maaf dan mengaku melakukan pemukulan kepada Cunding.

‘’Permintaan damai ini pernah dikatakan sebelumnya, namun saat itu keluarga masih focus dengan kondisi Cunding. Begitu prosesi pemakaman selesai, ada lagi chat dari oknum yang sama. Intinya ada permohonan maaf dan meminta damai,’’tegas Jauhari.

Baca juga: Ini Pemicu Penganiayaan Sesama Tahanan di Sel Polresta Banyumas yang Tewaskan 1 Orang

Jauhari bahkan membocorkan sebagian isi dari percakapan antara oknum Lapas dimaksud dengan Fajar, yang mewakili pihak keluarga besar korban.

Begini sedikit percakapan yang dibeberkan Jauhari :

Halaman:


Terkini Lainnya

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com