Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Perangkat IT, 14 SMP di Aceh Utara Numpang ANBK Sekolah Lain

Kompas.com - 19/09/2023, 19:41 WIB
Masriadi ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com - Sebanyak 145 Sekolah Menengah Pertama (SMP) berstatus negeri dan swasta di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di sekolah lainnya pada 18-21 September 2023.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaluddin menyebutkan, sebanyak 131 SMP melaksanakan ANBK secara mandiri dan 14 SMP harus menumpang di sekolah lainnya.

“Sekolah harus menumpang di tempat lain dikarenakan terkendala perangkat IT yang belum memadai atau pun lokasi sekolah yang tidak terjangkau jaringan internet,” kata Jamaluddin kepada wartawan, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: 13 Laptop Hilang, Ujian ANBK SMPN Reroroja Sikka Numpang di Sekolah Lain

Dia menjelaskan, ANBK itu berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 yang meniadakan pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan. Disusul dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2021 tentang Asesmen Nasional.

Selanjutnya diterbitkan Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 015/H/KP/2023 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2023.

Jamaluddin menambahkan, Asesmen Nasional (AN) dilakukan untuk evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada satuan pendidikan dasar dan menengah dengan menggunakan instrumen asesmen kompetensi minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar (Sulingjar).

Selanjutnya Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) adalah asesmen yang menggunakan komputer secara daring dan semi daring sebagai media untuk menampilkan dan menjawab soal. Sedangkan AKM dilaksanakan untuk mengukur Literasi membaca dan matematika (Numerasi) siswa.

“Survei Karakter bertujuan mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa. Sulingjar berfungsi mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun tingkat satuan pendidikan,”ujarnya.

Jamaluddin menjelaskan, ANBK jenjang SMP dilaksanakan dalam dua gelombang dan setiap gelombang terdiri dari dua hari.

Hari pertama, siswa mengikuti AKM Numerasi dan Survei Karakter dan hari kedua siswa mengikuti AKM Literasi dan Survei Lingkungan Belajar.

Sementara, AN diikuti oleh sebagian (sampel) siswa yang dipilih secara acak dari kelas 5, 8, dan 11 di setiap sekolah.

Baca juga: 5 SD di Mojokerto Distroni Maling Jelang ANBK, Banyak Laptop Hilang

“AN bukan evaluasi individu siswa, maka tidak dilaksanakan pada kelas 6, 9 dan 12, sehingga bukan menjadi penentu kelulusan siswa yang dilaksanakan di semua sekolah dan program pendidikan kesetaraan sebagai pemetaan dan potret mutu SD, SMP, dan SMA/K di semua daerah,” katanya.

Kemudian hasilnya dilaporkan kembali kepada setiap satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, dalam bentuk Rapor Pendidikan sebagai dasar bagi perbaikan pembelajaran secara berkelanjutan.

“Dengan ANBK diharapkan akan didapat laporan otentik tentang mutu pendidikan sebagai basis data bagi perencanaan program kerja guna peningkatan mutu pendidikan di Aceh Utara,” pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com