Sampai saat ini pasokan fluida masih terindikasi dari terekamnya gempa tremor non harmonik dan harmonik, gempa vulkanik dangkal, dan vulkanik dalam.
Selain itu erupsi eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava (pijar) dominan masih di sekitar area kawah, namun juga dapat menjangkau sejauh sekitar 500 meter keluar dari kawah.
Potensi ancaman bahaya dari lontaran lava atau material pijar harus tetap diwaspadai yang sampai saat ini diperkirakan masih akan berada di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Ile Lewotolok.
Baca juga: Tercemar Abu Vulkanik Gunung Ile Lewotolok, 5 Desa di Lembata NTT Krisis Air Bersih
Ada juga potensi ancaman bahaya dari hujan abu yang arah dan jangkauan sebarannya tergantung arah dan kecepatan angin.
Selain itu ada potensi ancaman bahaya dari aliran lahar pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Ile Lewotolok terutama pada saat musim hujan.
"Potensi ancaman bahaya lain dari gas-gas vulkanik beracun seperti CO2, CO, SO2, dan H2S di daerah puncak," katanya.
Stanislaus menambahkan apabila kestabilan aliran atau material lava terganggu maka dapat terjadi guguran atau longsoran lava yang dapat berpotensi juga diikuti oleh awan panas, yang arah luncuran dan ancaman bahayanya dapat mengarah ke timur laut, timur, maupun tenggara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.