Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Anggota Polda Jateng Dilarang "Like" Foto Capres | PKS Hormati Keputusan Demokrat Dukung Prabowo

Kompas.com - 19/09/2023, 06:09 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) mewanti-wanti anggotanya untuk menjaga netralitas Polri dalam pemilihan umum (pemilu).

Salah satu bentuk pelarangannya, anggota Polda Jateng tidak diperbolehkan memberi like atau suka pada unggahan peserta pemilu di media sosial.

Bila terbukti melanggar, akan ada sejumlah sanksi yang menanti, mulai dari yang ringan hingga Pemberhentian Tidak dengan Hormat (PTDH).

Berita lainnya, Partai Demokrat berlabuh ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Mengenai langkah itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghormati keputusan Demokrat yang memberikan dukungan kepada bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto.

PKS memandang, Demokrat sudah mempunyai banyak pertimbangan sebelum akhirnya memutuskan merapat ke KIM.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Senin (18/9/2023).

1. Sanksi bagi anggota Polda Jateng yang terbukti "like" foto peserta pemilu


Anggota Polda Jateng yang terbukti melakukan pelanggaran terkait netralitas Polri dalam pemilu, terancam mendapat sanksi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.

"Yang melanggar ada sanksi yang ringan sampai bisa PTDH," ujarnya, Senin.

Di samping itu, Polda Jateng juga bakal menegakkan sanksi disiplin dan sanksi kode etik bila terdapat anggotanya yang melakukan pelanggaran tersebut. Bahkan, tak menutup kemungkinan, anggota yang melanggar akan dibawa ke ranah pidana.

Satake mengatakan, selain dilarang memberi like, anggota Polda Jateng juga tidak diperkenankan mengunggah foto dengan peserta pemilu di akun media sosial pribadinya.

Baca selengkapnya: Anggota Polda Jateng yang Unggah dan Like Foto Capres-Caleg Terancam Dipecat

2. Ratusan motor disita polisi di Surabaya dalam Operasi Zebra dini hari

Ilustrasi polisi lalu lintas. Polisi dicakar dan dibentak oleh pengendara mobil di Jembatan Suramadu, Senin (4/9/2023).SHUTTERSTOCK/ardiwebs Ilustrasi polisi lalu lintas. Polisi dicakar dan dibentak oleh pengendara mobil di Jembatan Suramadu, Senin (4/9/2023).

Sebanyak 110 sepeda motor disita polisi dalam Operasi Zebra Semeru 2023 Surabaya pada Minggu (17/9/2023) dini hari.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman menuturkan, motor-motor tersebut disita petugas di sejumlah titik.

Penyitaan ini dilakukan karena sepeda motor tersebut tidak dilengkapi surat-surat kendaraan, memakai knalpot brong, dan tidak sesuai spesifikasi.

Dari 110 sepeda motor yang diamankan, 50 kendaraan di antaranya disita dari para pemuda yang diduga hendak melakukan balapan liar.

"Kami temukan rombongan pengendara yang diduga hendak balap liar di Jalan Ahmad Yani dan Adityawarman," ucapnya, Minggu.

Baca selengkapnya: Polisi Surabaya Sita 110 Motor dalam Operasi Zebra Dini Hari

 

3. Anas Urbaningrum klaim bisa baca arah politik Demokrat

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) sebut partainya sementara jadi pendukung di pilpres 2024 namun tau arah politik Partai Demokrat pasca-cabut dukungan kepada capres Anies BaswedanKompas.com/Priska Birahy Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) sebut partainya sementara jadi pendukung di pilpres 2024 namun tau arah politik Partai Demokrat pasca-cabut dukungan kepada capres Anies Baswedan

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum mengeklaim mengetahui arah politik Partai Demokrat usai mencabut dukungan terhadap pasangan bacapres-bacawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

“Saya bisa baca, tapi tidak ingin mengucapkannya. Karena itu rumah tangga partai lain,” ungkapnya, Minggu.

Anas menjelaskan, perkiraannya mengenai arah politik Demokrat memiliki tingkat ketepatan tinggi.

Akan tetapi, pria yang pernah menjabat sebagai ketua umum Demokrat ini mengaku enggan membicarakan prediksinya dengan orang lain.

“Saya bisa membaca, memperkirakan. Perkiraan saya punya presisi tinggi. Tapi karena itu menyangkut rumah tangga orang lain cukup saya yang tahu saja,” tuturnya.

Baca selengkapnya: Anas Urbaningrum: Saya Bisa Baca Arah Politik Demokrat...

4. Tanggapan Presiden PKS soal Demokrat dukung Prabowo

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu usai menghadiri acara konsolidasi PKS di Blora, Jawa Tengah, Minggu (17/9/2023)KOMPAS.com/ Aria Rusta Yuli Pradana Presiden PKS, Ahmad Syaikhu usai menghadiri acara konsolidasi PKS di Blora, Jawa Tengah, Minggu (17/9/2023)

Presiden PKS Ahmad Syaikhu angkat bicara mengenai keputusan Partai Demokrat yang memberikan dukungan kepada bacapres Prabowo Subianto.

"Ya tentu itu adalah sebuah keputusan politik yang kita juga akan menghormati," terangnya di Kabupaten Blora, Jateng, Minggu.

Syaikhu mengungkapkan, PKS tak bisa mengintervensi keputusan Demokrat.

"Karena dalam berpolitik ini tentu tidak ada intervensi-intervensi dari partai lain, seluruhnya diserahkan kepada partai politik yang bersangkutan," jelasnya.

Dia menilai, Partai Demokrat sudah mempunyai banyak pertimbangan sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca selengkapnya: PKS Hormati Keputusan Demokrat yang Memutuskan Dukung Prabowo

5. Driver ojol bawa kabur ponsel pelanggan untuk bayar utang judi slot

Polisi menunjukkan barang bukti oknum ojol yang melarikan iPhone pelanggannya di Mapolres BantulDok Humas Polres Bantul Polisi menunjukkan barang bukti oknum ojol yang melarikan iPhone pelanggannya di Mapolres Bantul

Seorang pengemudi ojek online (ojol) berinisial AAD di Kapanewon (Kecamatan) Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ditangkap polisi karena membawa kabur dua ponsel pelanggannya.

AAD melakukan tindakan itu karena terlilit utang akibat judi online.

"Saya terlilit utang judi online. Ada sekitar empat orang yang saya utangi dan paling besar Rp 8 juta. Karena sekali main slot, saya habis Rp 300.000," paparnya.

Ia membawa kabur paket berisi ponsel yang hendak dikirimkan korban ke pelanggannya pada Minggu (10/9/2023).

"Ternyata dua iPhone itu tidak sampai ke tangan penerima," beber Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sewon AKP Hanung Tri Widayanto, Senin (18/9/2023).

Baca selengkapnya: Bawa Kabur 2 Iphone Pelanggan, Pengemudi Ojol Mengaku untuk Bayar Utang Judi Slot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com