Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Kepri Bantah Konflik di Pulau Rempang karena Komunikasi Buruk

Kompas.com - 13/09/2023, 21:38 WIB
Hadi Maulana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad membantah konflik yang terjadi di Pulau Rempang, Galang, Batam, karena komunikasi yang buruk seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo.

Ansar menilai, konflik yang terjadi sebenarnya karena pihaknya belum menemukan cara yang tepat untuk merelokasi warga.

"Tidak ada yang tidak sesuai dalam penyampaian sosialisasi kepada masyarakat di Pulau Rempang, Galang. Kami masih belum mendapatkan format dan angka yang pas untuk merelokasi warga. Sebab, nantinya BP Batam yang akan membelanjakan itu semua. Tentunya harus ada referensi hukum yang bisa menjamin itu semua," kata Ansar saat ditemui di Gedung Graha Kepri, Rabu (13/9/2023).

Ansar menyebut, jika sudah mendapatkan formulasinya, tentunya ke depan kegiatan sosialiasi yang dilakukan akan tepat sasaran dan masif.

Ansar juga berharap agar pemerintah pusat segera mengirimkan tim fasilitator.

"Sehingga pemerintah pusat mengetahui secara jelas dan tidak setengah-setengah. Selain itu juga hal ini dapat melengkapi kolaborasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah di Kepri, khususnya Batam untuk menyelesaikan polemik investasi Rempang Eco City ini,” kata Ansar.

Dukung Rempang Eco City

Ansar mendukung penuh upaya Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk menyelesaikan pengembangan kawasan Eco City di Pulau Rempang.

Sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, pihaknya pun ikut mendukung percepatan relokasi masyarakat yang terdampak pembangunan program strategis nasional itu ke Dapur 3 Sijantung, Galang.

Baca juga: Atasi Masalah Rempang, Jokowi: Saya Langsung Telepon Kapolri

"Kita wajib menjaga iklim investasi di Batam. Peluang emas ini jangan sampai kita lewatkan,” kata Ansar.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Kasus Rempang Muncul akibat Kesalahpahaman

Ansar percaya pemerintah pusat melalui BP Batam telah menyiapkan solusi terbaik untuk masyarakat Rempang.

Dia menilai Rempang Eco City bakal menjadi mesin ekonomi baru di Indonesia dan memberikan multiplier effect bagi daerah Kepri dan seluruh elemen masyarakat.

Sehingga, pengembangan kawasan Rempang ke depannya diharapkan mampu meningkatkan nilai investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Komitmen kami bersama adalah mengawal pengembangan Kawasan Rempang. Pengembangan Rempang Eco City ini merupakan program strategis nasional. Artinya, proyek ini punya eskalasi ekonomi yang luas,” terang Ansar.

Sementara, Kepala BP Batam M Rudi mengatakan, proyek pengembangan Rempang merupakan program strategis nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI yang termaktub dalam Permenko Nomor 7 Tahun 2023.

Oleh sebab itu, BP Batam pun berkomitmen untuk menyelesaikan pengembangan kawasan tersebut tanpa mengesampingkan hak masyarakat di dalamnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com