Ariyanto saat itu sempat mundur, kemudian menangkis dengan tangan kiri hingga ia terluka.
Melihat temannya terdesak, Aiptu Renaldi melempari MH dengan batu. MH kemudian melarikan diri ke arah perbukitan di belakang perkampungan. Polisi dan warga terus mencari keberadaan MH hingga Sabtu dini hari.
Saat itu juga polisi melakukan pemeriksaan di rumah MH, di tempat ini ditemukan lima buah panah wayer dan dua bilah pisau.
Pada dini hari saat pencarian baru saja dihentikan, tiba-tiba ada laporan ke polisi yang mengatakan MH muncul di kampung dan dilaporkan sempat menyerang FA, orang yang berseteru sebelumnya. Polresta mengirim regu Satuan Sabhara.
Tiga orang polisi yang diikuti warga sempat berpapasan dengan MH, saat itulah terjadi ketegangan, MH disebut mengayunkan pedang yang dibawanya.
Perilaku MH yang ofensif ini diminta untuk dihentikan dan mundur, polisi meminta MH tidak berbuat nekat.
Polisi juga memberi peringatan tembakan sebanyak 4 kali, namun tidak digubris sehingga pelaku mendapat tembakan di tubuhnya yang menyebabkan ia meninggal dunia saat di rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.