Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Info Korban Jiwa Hoaks, Polda Kepri Pastikan Pulau Rempang Kondusif

Kompas.com - 08/09/2023, 09:39 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Informasi yang menyebutkan telah terjadi korban jiwa dari kericuhan antara masyarakat Pulau Rempang, Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) dengan tim gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, Ditpam BP Batam, dan Satpol PP hanyalah hoaks.

Bahkan saat ini, kondisi di Rempang telah dinyatakan kondusif oleh Polda Kepri maupun BP Batam.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengungkapkan, pihaknya telah mendapat laporan dari tim satuan tugas yang berada di lapangan, bahwa kondisi Rempang hingga kini terpantau kondusif.

Baca juga: Tolak Pengukuran, Warga Pulau Rempang Batam Tutup Akses Jalan Jembatan 4 Barelang

“Untuk saat ini, sudah kondusif. Kami berharap, masyarakat dan tim yang bertugas di sana selalu dalam kondisi sehat,” kata Ariastuty ditemui di Batam Centre, Jumat (8/9/2023).

Meski demikian, Ariastuty tak menampik jika masyarakat di beberapa titik masih melakukan aksi protes terhadap pengukuran yang akan dilakukan. Khususnya areal menuju Kantor Camat Sembulang.

“Kami harapkan tidak ada lagi upaya merusak dan anarkis tersebut. Sangat disayangkan apabila kembali terjadi, karena kami dapatkan informasi bahwa ada oknum yang sengaja menebang dan merusak pohon untuk menghalangi jalannya petugas kemarin,” papar Ariastuty.

Baca juga: Warga Tolak Relokasi dan Pengembangan Pulau Rempang Batam

Ariastuty menjelaskan, pengembangan Kawasan Rempang akan melibatkan masyarakat setempat. Sehingga, pihaknya mengajak masyarakat tak terpengaruh dengan informasi negatif yang telah beredar dari mereka yang tak bertanggung jawab.

“BP Batam sudah menyampaikan bahwa hak masyarakat terdampak pembangunan sudah diperhatikan. Semoga masyarakat bisa memahaminya,” ungkap Ariastuty.

Ariastuty membantah kabar miring yang menyebutkan adanya korban jiwa pada peristiwa pengukuran Kawasan Rempang oleh personel keamanan gabungan.

“Kabar itu tidak benar. Tidak ada korban jiwa. Untuk balita dan pelajar yang terhirup gas air mata telah mendapat pertolongan dari aparat kepolisian serta tim medis yang bertugas saat itu,” papar Ariastuty.

Ia mengungkapkan, tindakan tegas dari personel keamanan gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Ditpam BP Batam, dan Satpol PP dilakukan akibat aksi provokatif yang dilakukan oknum masyarakat tak bertanggung jawab.

Selain lemparan batu serta botol kaca ke arah petugas, beberapa masyarakat di areal Rest Area Simpang Rezeki juga mencoba melempari aparat dengan bom molotov saat hari mulai gelap.

Aksi anarki tersebut sangat disayangkan karena bisa melukai personel yang bertugas ataupun masyarakat sekitar yang berada di lokasi.

“Pengembangan Kawasan Rempang tetap melibatkan masyarakat setempat, bahkan hak masyarakat terdampak pembangunan sudah diperhatikan. Saya berharap agar masyarakat tidak terpengaruh informasi negatif yang telah beredar dari mereka yang tak bertanggung jawab,” ucap Ariastuty.

Kapolda Kepri, Irjen Tabana Bangun mengatakan, apa yang dilakukan tim terpadu dengan warga Rempang sudah sangat humanis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com