Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keroyok Pengelola Wisata, Kades di Bima Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 07/09/2023, 17:16 WIB
Syarifudin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Oknum Kepala Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, NTB diduga menganiaya para pengelola wisata, Rabu (6/9/2023).

Kasus pengeroyokan yang menimpa Agus Gunawan dan Hasim ini telah dilaporkan ke Mapolres Bima pada hari itu juga.

Informasi dihimpun, salah satu korban yakni Agus Gunawan mengalami luka akibat dilempari kursi oleh kepala desa bersama anak dan oknum anggota Satpol PP seusai merusak fasilitas wisata air Tampuro.

Baca juga: Kades dan Anaknya Mengamuk saat Rapat dengan Camat, 1 Orang Dilarikan ke RS

Korban kemudian dilarikan ke RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan medis sesaat setelah kejadian.

Agus yang ditemui di rumah sakit mengatakan, aksi pengeroyokan itu diduga kompak dilakukan oknum kepala desa bersama anaknya serta oknum anggota Satpol PP.

Peristiwa yang dialaminya itu terjadi di lokasi wisata air Tampuro, Desa Piong pada Rabu siang sekitar pukul 10.00 Wita.

"Ketika itu, saya dikeroyok saat mencoba menolong ketua Pokdarwis yang diserang Pak Kades bersama anak dan anggota Pol PP," kata Agus kepada Kompas.com, Kamis (7/9/2023).

Kronologi kejadian

Agus menjelaskan peristiwa itu bermula saat pemerintah Kecamatan Sanggar menggelar rapat yang dihadiri Kepala Dinas dan Sekretaris Pariwisata Kabupaten Bima serta Kades Piong.

Agenda dalam rapat itu, kata Agus, yakni membahas soal kelangsungan wisata air Tampuro.

Namun saat pembahasan dimulai, oknum kades dengan inisial DHN tiba-tiba mengamuk dan memukul meja.

“Dia ngamuk, bahkan memecahkan meja Camat, serta mengangkat kursi mengancam akan melemparkan kepada (tamu) undangan yang hadir,” tutur Agus.

Akibat kejadian itu, rapat di kantor Camat pun terpaksa dibubarkan. Selanjutnya Camat dan rombongan melanjutkan pertemuan di wisata air Tampuro yang menjadi titik pembahasan.

Namun saat tiba di lokasi, pintu masuk wisata ditutup sekelompok orang yang dipimpin langsung oknum Kades.

Tak hanya menutup akses masuk, kata Agus, mereka juga menghancurkan fasilitas wisata, termasuk pagar dan tugu pintu masuk.

“Karena situasi memanas, mereka juga ingin membakar mobil yang digunakan oleh kepala Dinas dan rombongan. Beruntung polisi dan Satpol PP segera datang ke lokasi dan berhasil mengamankan situasi," ujarnya.

Ketika itu, kata Agus, oknum Kades dan sekelompok warganya yang melakukan perusakan sempat membubarkan diri. Namun menjelang magrib, sebagian dari mereka termasuk oknum kades dan anaknya kembali beraksi dan menghancurkan fasilitas yang ada di lokasi wisata.

Tidak hanya itu, mereka juga turut menyerang dan menganiya Ketua Pokdarwis Hasim hingga jatuh pingsan.

Ketika terjadi penganiayaan itu, Agus pun berusaha menolong Hasim yang jadi korban kekerasan oknum Kades. Namun niat baik untuk menolong rekan kerjanya malah jadi sasaran pengeroyokan.

Saat penyerangan itu, oknum Kades dan anaknya diduga kompak melempari Agus dengan kursi. Sementara oknum Pol PP, lanjut Agus, diduga turut serta dalam aksi kekerasan tersebut.

Suasana mulai kondusif setelah diredam aparat yang ada di lokasi kejadian. Agus kemudian dibawa ke RSUD Bima untuk menjalani perawatan intensif karena mengalami luka cukup serius di tangannya.

“Padahal niat saya cuma menolong ketua Pokdarwis yang dikeroyok, tapi malah berbuntut panjang. Pak Kades dan anaknya, termasuk anggota Pol PP menyerang dan melempari saya dengan kursi," tuturnya

Agus mengaku tidak mengetahui penyebab pasti tindakan anarkisme yang dilakukan oleh kepala desa tersebut.

"Saya tidak tahu kenapa kami dikeroyok, tiba-tiba mereka merangsek masuk tempat wisata, lalu merusak fasilitas yang ada," kata dia

Agus mengatakan, kasus perusakan dan pengeroyokan itu telah dilaporkan ke Polres Bima. Agus meminta agar polisi segera mengusut kasus tersebut hingga tuntas.

"Saya minta kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti," pungkasnya.

Baca juga: Makam Pria di Bima Dibongkar karena Dikira Masih Hidup Setelah Sebulan Dikuburkan

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bima, AKP Masididin membenarkan ada laporan dari masyarakat terkait kasus pengeroyokan.

Dia pun menegaskan, pihaknya segera memproses laporan pengelolah obyek wisata itu sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“Kami sudah dapat laporan dari pengelolah obyek Wisata tadi malam, dan juga sudah membuat laporan polisi.  Laporan kasus dugaan pengeroyokan ini tetap kita tindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku," kata Masdidin di ruang kerjanya, Kamis siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com