BIMA, KOMPAS.com - Nama Wali Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Lutfi terseret kasus korupsi dan gratifikasi di akhir masa jabatannya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor, rumah pribadi, hingga tempat usaha milik keluarga wali kota Bima sekitar sebulan jelang berakhirnya masa jabatan Muhamad Lutfi.
"Benar (digeledah di akhir masa jabatan). Tanggal 26 September, kami sudah paripurna melaksanakan tugas sebagai wali kota dan wakil wali kota Bima," kata Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofyan saat dihubungi, Kamis (31/8/2023).
Baca juga: Hari Ke-3, KPK Geledah Toko Mebel dan Gudang Air Minum Milik Mertua Wali Kota Bima
Feri Sofyan berharap, seluruh ASN di Pemkot Bima tetap bekerja profesional dan memberi pelayanan terbaik di tengah persoalan yang dihadapi wali kota Bima.
Dia juga meminta Penjabat (Pj) Wali Kota Bima dan Waki Wali Kota Bima yang akan mengganti posisi mereka bisa bersikap amanah, menjalankan roda pemerintahan yang bersih dari korupsi.
"Pj yang diberi amanah untuk melanjutkan kepemimpinan di masa transisi agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, terutama dalam upaya mewujudkan pemerintah yang bersih dan bebas dari KKN," ungkapnya.
Baca juga: Saat Kantornya Digeledah KPK, Wali Kota Bima Sedang Ajukan Proposal BTS
Menyangkut kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menyeret nama wali kota Bima, Feri Sofyan enggan berkomentar.
Feri Sofyan juga mengaku belum menjalin komunikasi dengan wali kota Bima, Muhammad Lutfi pasca-penggeledahan oleh KPK di Kota Bima.
"Kita serahkan saja semuanya ke KPK, karena itu domainnya KPK dalam rangka penegakan supremasi hukum," kata Sofyan.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah tempat terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menyeret nama Wali Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Lutfi.
KPK menggeledah sejumlah kantor pemerintahan dan juga rumah wali kota Bima selama dua hari.
Pada Kamis (31/8/2023), KPK menggeledah gudang air minum milik mertua Wali Kota Bima di Kelurahan Ule, Kecamatan Asakota, Kota Bima.
Selain itu, toko mebel milik ipar dari istri Wali Kota Bima, Elya juga ikut digeledah KPK di waktu yang hampir bersamaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.