Hal ini diungkap Kepala Desa setempat, Kuswoyo, saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
"Mereka bilang mereka akan mati jika tidak menikah dan mengatakan mereka sangat mencintai satu sama lain," tambah dia.
Slamet warga Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU mengaku tidak ada firasat terkait meninggalnya istrinya Rohaya..
Ia mengatakan suaminya, Rohaya sudah mengalami sakit sejak tiga bulan yang lalu.
"Tidak ada firasat buruk atau firasat apapun, karena istri saya ini sudah mengalami sakit selama tiga bulan," katanya, Rabu (06/09/2023).
Slamet mengaku, bahwa ia sendiri yang merawat Rohaya selama sakit dibantu dengan keluarganya.
"Selama sakit saya yang mengurus langsung Rohaya ini. Saya tinggal sama anak bungsu Rohaya dari suami pertamanya," ujarnya.
Setelah kematian Rohaya, Slamet masih belum tahu rencana kedepannya.
"Namun jika nanti ada pikiran apakah mau merantau atau mau pergi ke padepokan di Martapura saya sekarang masih belum tau," ujarnya.
Baca juga: Kemenag: Pernikahan Remaja 16 Tahun dan Nenek 71 Tahun di OKU Ilegal
Slamet juga menyampaikan, bahwa hal yang tidak ia lupakan adalah kebaikan dari sosok Rohaya ini.
"Jasa baiknya selama ini yang tidak bisa saya lupakan. Rohaya ini selalu mengurus saya dengan baik," kenangnya.
"Kalau sering bercanda dengan Rohaya saya jarang lakukan. Tetapi saya dan almarhumah Rohaya ini sering ngobrol-ngobrol tentang makan kesukaan yakni ikan," ceritanya.
Selain itu, ia juga menceritakan bahwa sebagai kepala rumah tangga untuk menafkahi sang pujaan hatinya, ia bekerja serabutan. Jika ada yang mengajaknya memetik jagung dirinya ikut.
"Saya bekerja seadanya, apa saja kalau ada yang mengajak saya untuk memetik jagung atau menebas lahan saya lakukan. Ya ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ucapnya.
Baca juga: Menteri Khofifah Sesalkan Pernikahan Remaja 16 Tahun dengan Nenek 71 Tahun