Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fajrin Hardinandar
Konsultan

Sejak 2015 menjadi konsultan show business event dan sejak 2021 bergabung dalam tim penyusun dokumen strategi promosi investasi Kabupaten Bima, manajer marketing pada BUMD Kota Bima dan pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Bima.

MotoGP Mandalika: Kue Pembangunan yang Tidak Merata

Kompas.com - 01/09/2023, 15:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA pertengahan Maret 2022, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi tuan rumah event International MotoGP.

KEK Mandalika termasuk salah satu dari 18 KEK di Indonesia, yaitu kawasan dengan batasan tertentu yang memiliki fasilitas khusus untuk kegiatan ekonomi.

Sejak 2017, KEK Mandalika telah beroperasi dengan fokus pada sektor pariwisata. Pembangunan KEK Mandalika berada pada lahan seluas 1.035,67 hektare, sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014.

Kawasan ini memiliki infrastruktur strategis, berlokasi dekat dengan Bandara Internasional Lombok, Pelabuhan Lembar, serta terhubung dengan jaringan jalan nasional dan by-pass BIL-KEK.

Dalam event MotoGP tersebut, ada peningkatan mobilitas masyarakat sejak Januari 2022 dengan jumlah pengunjung mencapai 67.760 orang.

Mayoritas pengunjung berasal dari wilayah Jawa, terutama Jawa Barat (15,4 persen), Jawa Timur (15,0 persen), Jakarta (11,9 persen), dan Jawa Tengah (9,2 persen).

Selain itu, ada juga penonton yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 8,9 persen.

Rata-rata pengeluaran per orang selama berada di Lombok mencapai Rp 12 juta, termasuk biaya tiket masuk MotoGP, tiket pesawat, akomodasi hotel, makanan dan minuman, transportasi lokal, belanja oleh-oleh, serta kunjungan wisata lokal.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekrat) saat itu, Rizki Handayani Mustafa optimistis bahwa tujuan event ini untuk meningkatkan perkembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif serta memberi dampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pada Oktober 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) meluncurkan publikasi berjudul "Analisis Isu Terkini: Dampak Penyelenggaraan MotoGP Terhadap Perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Barat".

Publikasi tersebut menggunakan pendekatan Input-Output untuk menganalisis dampak ekonomi yang timbul setelah MotoGP Mandalika.

BPS Provinsi NTB melakukan analisis dengan mengevaluasi beberapa sektor yang berhubungan langsung dengan event tersebut, seperti industri tekstil dan pakaian jadi, industri kayu dan barang dari kayu, industri kertas dan percetakan, industri pengolahan lainnya, perdagangan besar dan eceran, angkutan darat, laut, udara, jasa pengangkutan lainnya, penyediaan akomodasi makan minum, serta jasa perusahaan dan jasa lainnya.

Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi masyarakat selama MotoGP berdampak positif pada output perekonomian Provinsi NTB, dengan peningkatan sebesar Rp 606,81 Miliar.

Kami juga melakukan analisis yang sama, pendekatan Input-Output dengan menggunakan shock dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan pertama tahun 2022 dengan menambahkan sektor industri tekstil dan pakaian jadi, industri karet dan plastik, serta industri furniture.

Hasil analisis kami menunjukkan dampak ekonomi event MotoGP di Provinsi NTB jauh lebih besar daripada hasil analisis yang dilakukan oleh BPS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com