Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengubah Toko Kaset "Jadul" Jadi Kedai Unik untuk Hidupkan Kembali Kenangan Seorang Ayah

Kompas.com - 29/08/2023, 21:38 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Tren ala 90-an kembali bergeliat di Kota Semarang beberapa waktu belakangan.

Tidak hanya fesyen, gaya 90-an kini bisa diadopsi untuk inovasi sejumlah bidang, tak terkecuali kuliner dan hiburan.

Kedai kopi di kawasan Semarang Timur, tepatnya di Jalan Sedane, Bugangan, Kota Semarang tampak damai dengan alunan musik jadul yang memanjakan telinga.

Tulisan "Kaofee" yang menempel di depan pintu seolah menjadi penanda bahwa di situlah sebuah kedai kopi bernuansa 'jadul' berada.

Baca juga: Tukang Keris di Semarang Bunuh Istri, Pelaku Sempat Cekcok dan Ancam Bacok Tetangga

Rentetan compact disc (CD) dan kaset pita 'jadul' tertata rapi di sepajang etalasi kedai.

Beberapa kaset dipajang di rak kaca yang berdiri. Di seberangnya, terdapat pula aksesoris-aksesoris antik yang cantik dan ciamik.

Pemilik Kaofee, Alice Lindsey Tan, mengaku, dahulu kedai kopi sederhana ini adalah toko kaset pita milik almarhum Ayahnya yang bernama Tung-Tung Musik.

Saat itu, Alice menyebut, banyak masyarakat Semarang yang hobi mengoleksi maupun membeli kaset.

Sehingga, sembari mengoleksi, pada tahun 1994 ayahnya juga mendirikan toko kaset Tung-Tung Musik.

"Dulu hiburan anak 90-an kan dengerin lagu, radio. Kalau toko kasetnya mulai buka tahun 1994, waktu itu saya masih sekolah. Lalu mulai redup mulai tahun 2008-an sejak ada Android, ya CD dan kaset tamat," ucap Alice, saat ditemui Kompas.com, Selasa (29/8/2023).

 

Menghidupkan kenangan ayah

Agar kenangan Sang Ayah hidup kembali, Alice menyebut, tercetuslah ide untuk menggabungkan coffeshop dengan hiasan kaset jadul di sekelilingnya.

CD dan kaset pita yang dipajang di kedainya itu sangatlah beragam, mulai dari band tahun 1990 hingga 2000-an.

"Kasetnya tidak dijual, hanya untuk pajangan. Karena emang pengen menghidupkan kenangan Papa. Tapi, kalau mau request lagu apa gitu bisa," tutur dia.

Di samping itu, Alice ingin menyajikan tempat bersantai namun bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Tak heran, jika menu minuman yang ditawarkan sangat terjangkau. Mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 22.000.

Baca juga: Gara-gara Kekurangan Air Bersih, Warga Wonosari Semarang Terpaksa Ngangsu di Mushala

"Biasanya orang kalau mau ngopi mikirnya mahal. Jadi saya sajikan harga yang affordable biar orang-orang bisa ngopi," ucap Alice.

Alice mengaku, sebelum mendirikan kedai kopi ini dirinya sempat belajar tentang kopi di Dharma Boutique Roastery.

Selama kurang lebih 5 bulan, Alice datang ke Dharma Boutique Roastery untuk belajar memilih biji, meracik kopi, hingga menyajikan kopi agar terjaga kualitasnya.

"Awalnya kesulitan, karena harus bagi waktu untuk jemput anak dan belajar kopi. Tapi, karena menarik, saya belajar di sana mulai Januari sampai Mei," tutur Alice.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com