Polisi memastikan dua bayi laki-laki yang dirawat oleh Siti Maulia (37) dan DP (33) telah tertukar di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kepastian itu didapat setelah hasil tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) silang keluar dan dinyatakan 99,9 persen tidak identik atau tertukar dari orangtua biologisnya.
Siti dan DP menunjukkan map berisi kertas kesepakatan bersama di hadapan kepolisian. Tak ada sepatah kata pun dari kedua keluarga. Mereka kemudian kembali membawa bayi tersebut.
"Tadi dilakukan mediasi dan terjadi kesepakatan dengan kebesaran hati kedua belah pihak," tutur Kapolres Bogor AKBP, Rio Wahyu Anggoro.
"Setelah dibacakan oleh Puslabfor Bareskrim Polri hasil tes DNA, masing-masing pihak bisa menerima dengan kebahagiaan yang luar biasa. Sekali lagi kami mengucap syukur Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT," sambungnya.
Baca selengkapnya: Tangis Haru 2 Ibu Saat Bayinya Dipastikan Tertukar...
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P), Puan Maharani mengingatkan kepada para kader agar tetap solid dan tidak terpecah belah.
Puan mengatakan, saat ini, ada pihak yang ingin mempertentangkan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pihak-pihak itu, Puan menilai, ingin PDIP tak solid. Apalagi, menurutnya, PDIP adalah parpol besar yang sudah melahirkan kepala daerah maupun anggota dewan yang berprestasi.
"PDI Perjuangan telah melahirkan kader-kader terbaik di seluruh Indonesia. bupati berprestasi, wali kota berprestasi, gubernur berprestasi, pemimpin dan anggota DPR RI, serta DPRD terbaik di Indonesia," papar Puan di hadapan 33.000 kader PDIP se-Jawa Tengah, di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (26/8/2023).
"Apalagi kecintaan Ketua Umum Ibu Megawati kepada kader terbaiknya yaitu presiden Jokowi. kecintaannya tidak akan pernah luntur, layaknya seorang ibu pada anaknya, kasih ibu sepanjang masa," pungkasnya.
Baca selengkapnya: Puan: Jangan Biarkan Mereka Memecah Belah Ketua Umum PDI-P dan Presiden Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.