Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Puan: Cinta Megawati kepada Presiden Jokowi Tidak Akan Luntur | Kronologi Pembunuhan Dosen UIN Surakarta

Kompas.com - 27/08/2023, 05:00 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Informasi seputar kasus pembunuhan terhadap Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN Raden Mas Surakarta menjadi sorotan pembaca Kompas.com, pada Sabtu (26/8/2023).

Dosen perempuan berinisial W (34) itu ditemukan tewas di rumahnya yang terletak di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Kamis (24/8/2023).

Tak sampai 12 jam, polisi berhasil menangkap terduga pelaku yang merupakan buruh bangunan berinisial DF (23) di desa yang sama dengan alamat korban, pada Jumat (25/8/2023) dini hari.

Sementara itu, momen haru tersaji di acara wisuda mahasiswa program sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM).

Lagu 'Bunda' yang dinyanyikan Rektor UGM, Prof. Ova Emilia bersama dua dosen mengalun syahdu di Graha Sabha Pramana.

Sesaat sebelumnya, wisudawati yang tengah berada di atas podium meminta izin mengundang ibunya naik untuk bersalaman dan berfoto bersama.

Kedua berita tersebut beserta tiga artikel lainnya mendapat banyak perhatian dari para pembaca Kompas.com pada hari kemarin, Sabtu (26/8/2023).

Berikut 5 artikel Populer Nusantara selengkapnya:

1. Motif pelaku pembunuhan Dosen UIN Surakarta

Konferensi pers ungkap kasus dugaan pembunuhan dosen UIN Raden Mas Surakarta, Wahyu Dian Silviani (34) di Mapolsek Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (25/8/2023).KOMPAS.com/Labib Zamani Konferensi pers ungkap kasus dugaan pembunuhan dosen UIN Raden Mas Surakarta, Wahyu Dian Silviani (34) di Mapolsek Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (25/8/2023).

Kasus pembunuhan Dosen UIN Surakarta berawal saat korban datang ke rumahnya yang sedang dibangun tersangka bersama ketiga rekannya.

"Pelaku sedang memasang batu bata di rumah tinggal korban bersama rekan kerjanya tiga orang," kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, Jumat (25/8/2023).

Korban yang saat itu datang pada pukul 08.30 WIB, menurut pengakuan pelaku, mengucapkan 'tukang kok amatiran'.

Perkataan itulah yang membuat pelaku sakit hati dan dendam kepada korban. Di sisi lain, dia pun merasa telah bekerja dengan baik. Hal itu memicunya merencanakan pembunuhan terhadap sang dosen.

"Pelaku sempat tidak berani untuk menghabisi korban, selang dua hari, tepatnya Rabu (23/8/2023) malam, pelaku sudah berniat untuk menghabisi nyawa korban," ujar Sigit.

Baca selengkapnya: Kronologi Lengkap Pembunuhan Berencana Dosen di Sukojarho oleh Kuli Bangunan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com