Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Perjalanan Kasus Pembunuhan Kepala Sekolah dan Istri di Mamasa, Pelaku Akhirnya Ditangkap

Kompas.com - 25/08/2023, 16:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Setahun berlalu, pelaku pembunuhan suami istri di Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat berhasil ditangkap.

Pelaku S, diamankan polisi dari rumahnya di Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar pada Kamis (24/8/2023).

S disebut sebagai pelaku pembunuhan Kepala SMAN 2 Bumal, Porepadang (54) dan istrinya, Sabriani (50). Keduanya ditemukan tewas di rumahnya pada Minggu (7/8/2022).

Sementara sang anaknya yang masih berusia 14 tahun ditemukan dalam kondisi kritis.

Kasus tersebut terungkap saat anak pertama korban, Amanda bangun dari tidur karena mendengar suara adiknya yang kesakitan.

Gadis berusia 20 tahun itu kemudian ke kamar belakang dan menemukan ayah ibunya tewas bersimbah darah.

Baca juga: Setelah Setahun, Pelaku yang Bunuh Kepala Sekolah dan Istrinya di Mamasa Ditangkap

Sang ayah tewas dengan enam luka di bagian kepala, leher dan wajah. Sementara di jasad ibunya ditemukan 14 luka.

Saat kejadian, kedua orangtuanya dan sang adik tidur di kamar belakang. Sementara Amanda tidur di kamar depan.

Selain itu juga terungkap, uang korban sebesar Rp 10 juta di dalam dompet yang diletakkan di bawah tempat tidur juga hilang.

Massa sempat geruduk Polsek Aralle Mamasa

Setahun berlalu, kasus pembunuhan suami istri tersebut belum juga terungkap.

Terkait hal tersebut, ratusan orang menggeruduk Polsek Aralle pada Selasa (8/8/2023) tepat setahun kematian Sang Kepala Sekolah.

Koordinator lapangan (Korlap) Vistan, dalam orasinya mengatakan, kedatangan massa di Polsek Aralle, untuk memperjelas sejauh mana perkembangan kasus Pasutri tersebut di kepolisian.

Ia mengatakan, pihak keluarga korban akan bertindak sendiri jika kepolisian tidak segera mengungkap kasus tersebut.

"Mungkin kalau tidak ada kejelasan dari kepolisian, pihak keluarga akan bertindak sendiri," pungkasnya.

Baca juga: Setahun Kasus Pembunuhan Kepsek dan Istrinya di Mamasa, Polda Sulbar Tetapkan Satu Tersangka

Sementara itu Kasubit Satu Dirkrimun Polda Sulbar, AKBP Jangan Lolo di hari sama mengungkapkan pihaknya akan melakukan gelar perkara pada 10 Agustus 2023.

Setelah gelar perkara, polisi akan menetapkan tersangka.

"Harapan kita, mudah-mudahan dalam gelar perkara nantinya semuanya setuju dan kemudian ditetapkan tersangka,"sebutnya.

"Untuk saat ini mungkin ada satu, tapi inikan masih terus berjalan prosesnya," bebernya.

Ia mengatakan pihak kepolisian tidak akan berhenti melakukan penyelidikan hingga kasusnya terungkap.

"Pastinya polisi tidak akan diam dan tetap berkerja,"pungkasnya.

Baca juga: Setahun Kasus Pembunuhan Kepsek dan Istri di Mamasa Belum Terungkap, Ini Kata Polda Sulbar

Ditangkap, pelaku pembunuhan mengaku difitnah

Rumah tempat seorang kepala sekolah di Mamasa, Sulawesi Barat, ditemukan tewas bersama istrinya, Minggu (7/8/2022). KOMPAS.COM/JUNAEDI Rumah tempat seorang kepala sekolah di Mamasa, Sulawesi Barat, ditemukan tewas bersama istrinya, Minggu (7/8/2022).
Polisi pun menetapkan S sebagai tersangka kasus pembunuhan. Saat akan diamankan, S ditemani anaknya turun ke jalan dan berteriak bahwa dirinya bukan pembunuh.

Aksi protes itu ia layangkan setelah Polda Sulbar menetapkan inisial S sebagai tersangka pembunuhan.

Pihak keluarga S juga merasa keberatan lantaran fotonya sudah tersebar di sosial media dengan keterangan sebagai tersangka.

"Demi tuhan saya difitnah, saya dituduh sebagai pembunuh, perampokan tanpa barang bukti yang jelas," jelas S kepada sejumlah awak media.

Baca juga: Seorang Bapak di Mamasa Ditemukan Tergeletak dengan Badik Menancap, Diduga Bunuh Diri

Ia mengaku dituduh bahkan difitnah sebagai tersangka pembunuhan dan perampokan yang terjadi di Aralle satu tahun lalu.

Bahkan S berdalih sudah satu tahun berada di Polewali dan tidak pernah lagi ke Aralle.

Ia juga mengakui mengenal korban karena sebelum pindah ke Polewali, ia menetap di Aralle.

"Anak saya serta keluarga saya yang menjadi saksi, kalau saya berada di Polewali saat kejadian pembunuhan di Aralle itu," ungkapnya.

Husain (23) anak tersangka inisial S juga menuntut kepada warga yang telah menyebar foto ayahnya.

"Saya juga keberatan, ini inisial S yang ditetapkan sebagai tersangka baru foto ayah saya yang tersebar dengan keterangan tersangka," ungkapnya.

Baca juga: Siswi SMA Asal Mamasa yang Ditemukan Mengapung Masih Hidup saat Dibuang ke Muara Sungai Mamuju

Ia meminta kepada penyidik Polda Sulbar betul-betul memperlihatkan sejumlah bukti bahwa ayahnya yang menjadi dalang pembunuhan itu.

Sementara itu pengacara inisial S, Samsul Bahri mengaku kliennya ini koperatif dan akan memenuhi panggilan pihak kepolisian

"Saya dampingi klien saya ini untuk menuju ke Polda pada sore ini, dia cukup koperatif, saya satu mobil dengannya," ujar Samsul Bahri kepada wartawan.

Ia mengatakan kliennya awalnya hanya dipanggil sebagai saksi. Samsul mengaku akan mengambil upaya hukum untuk membela kliennya yang merasa difitnah ini.

Sementara itu Kapolres Polman AKBP Agung Budi Leksono yang turut hadir ikut menenangkan pihak keluarga yang menangis histeris.

"Saya juga ikut ke Polda Sulbar, ibu saya juga ikut di mobil pengacara, intinya kami menuntut kejelasan dari penetapan tersangka ini," ujar Husain, anak S.

Baca juga: Mayat Perempuan yang Ditemukan di Muara Sungai Mamuju Ternyata Pelajar dari Mamasa

Sementara itu AKBP Agung Budi Leksono mengatakan inisial S ini telah ditetapkan tersangka oleh penyidik Polda Sulbar.

Disebutkan pihaknya turut membantu penyidik untuk mediasi agar tersangka koperatif memenuhi panggilan.

"Inisial S ini diduga kuat terlibat sebagai tersangka setelah melalui tahapan penyelidikan," ungkap Agung kepada wartawan.

Agung mengaku membawa surat perintah penangkapan dan mengedepankan cara humanis untuk membawa inisial S ke Polda Sulbar.

Serta mengajak pihak pengacara inisal S agar tetap mematuhi aturan hukum yakni memenuhi panggilan polisi.

"Bukti awal itu sudah terpenuhi, makanya ditetapkan sebagai tersangka oleh Dirkrimum Polda Sulbar," ungkapnya.

Peran S dalam kasus pembunuhan tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan kemungkinan jumlah tersangka lebih dari satu.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Junaedi | Editor : Ardi Priyatno Utomo), Tribun Sulbar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Regional
Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Regional
Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Regional
19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

Regional
Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Regional
Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

Regional
Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Regional
KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

Regional
Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com