Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Setahun, Pelaku yang Bunuh Kepala Sekolah dan Istrinya di Mamasa Ditangkap

Kompas.com - 25/08/2023, 14:43 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Kerja keras aparat gabungan Polda Sulbar mengungkap misteri kasus pembunuhan pasutri bernama Porepadang (54) dan Sabriani (50) di Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) setahun lalu mulai terkuak.

Polisi akhirnya menetapkan pria berinisial S sebagai tersangka tunggal dalam kasus yang menghebohkan publik Mamasa tersebut. S sendiri berulang kali menjalani pemeriksaan sebelum akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka, S akhirnya dijemput paksa aparat kepolisian Polda Sulbar dan Polres Polewali Mandar, Kamis (24/8/23) sore tadi di Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar.

Baca juga: Kepsek di Mamasa dan Istrinya Ditemukan Tewas Penuh Luka, Anaknya Kritis

Suasana histeris mewarnai proses penjemputan tersangka di rumah keluarganya.

Keluarga tersangka sempat mengamuk dan tak terima jika salah satu tokoh sentral dalam keluarganya tersebut dijadikan tersangka oleh Polda Sulawesi Barat.

Bahkan, mereka sempat jatuh pingsan saat tersangka akan dibawa petugas ke Mapolda Sulbar guna menjalani pemeriksaan lanjutan.

Suasana berubah riuh saat sejumlah keluarga bahkan nekat menahan mobil yang akan membawa tersangka ke Mako Polda Sulbar di Mamuju.

Pihak keluarga berdalih jika S selama ini merasa tidak bersalah dan juga tidak terlibat dalam kasus pembunuhan seperti yang dituduhkan polisi tersebut.

Upaya pemjemputan tersangka berjalan cukup alot. Agar pihak keluarga tersangka tidak menimbulkan reaksi berlebihan, aparat kepolisan membutuhkan waktu selama hampir satu jam bernegosiasi dengan pihak keluarga yang menolak tersangka dibawa polisi.

Baca juga: Pembunuhan Kepsek dan Istrinya di Mamasa Tak Kunjung Terungkap, Polda Sulbar Minta Bantuan Warga

S sendiri juga sempat membela diri dengan menyatakan dirinya tidak terlibat dalam kasus pembunuhan kepala SMAN 2 Buntu Malangka itu. Pelaku juga menilai, polisi tak punya alat bukti cukup untuk menetapkan dirinya.

“Bukti apa yang digunakan polis untuk menetapkan saya sebagai tersangka,” tutur tersangka sesaat sebelum dijemput Polisi ke Mapolda Sulbar.

Meski pihak keluarga menolak, namun tersangka tetap dibawa petugas ke Mapolda Sulbar untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, pasca-resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulbar, Kombes Pol syamsu ridwan kepada wartawan, Kamis (24/8/2023) menyebutkan, penyidik Ditreskrimum Polda Sulbar telah menetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Setahun Kasus Pembunuhan Kepsek dan Istrinya di Mamasa, Polda Sulbar Tetapkan Satu Tersangka

Namun, Syamsu belum memberikan penjelasan seperti apa modus dan bentuk keterlibatan tersangka dalam kasus pembunuhan keluarga Porepadang di Mamasa setahun lalu.

"Hari ini (Kamis) penyidik Ditreskrimum Polda Sulbar telah menetapkan tersangka kasus pembunuhan pasutri di Aralle," jelasnya.

Syamsu menuturkan pihaknya tengah menjemput S di Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Tersangka telah dibawa ke Polda Sulbar untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Untuk diketahui, Porepadang dan istrinya Sabriani ditemukan tewas di dalam rumahnya di Kelurahan Aralle, Kecamatan Aralle, Mamasa pada Minggu (7/8/2022) sekitar pukul 07.00 Wita. Saat itu, anak pasutri tersebut bernama Marvel (14) juga ditemukan kritis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Airlangga Targetkan Golkar Menang di Jawa Tengah

Airlangga Targetkan Golkar Menang di Jawa Tengah

Regional
Sejumlah Pemilik Restoran di Gunungkidul Menjadi Korban Penipuan Program Pembatas Jalan

Sejumlah Pemilik Restoran di Gunungkidul Menjadi Korban Penipuan Program Pembatas Jalan

Regional
Hadiri Rapat Konsolidasi Partai Golkar Jateng, Gibran Disambut Teriakan Menang Satu Putaran

Hadiri Rapat Konsolidasi Partai Golkar Jateng, Gibran Disambut Teriakan Menang Satu Putaran

Regional
Soal Penggantian Bantuan Usai Difoto, Dinsos Kabupaten Semarang Tak Temukan Pelanggaran

Soal Penggantian Bantuan Usai Difoto, Dinsos Kabupaten Semarang Tak Temukan Pelanggaran

Regional
Warga Terdampak Erupsi Gunung Marapi Terisolasi, Polda Sumbar Dirikan Dapur Umum

Warga Terdampak Erupsi Gunung Marapi Terisolasi, Polda Sumbar Dirikan Dapur Umum

Regional
Tegaskan Pemanggilan Kades Tak Politis, Polda Jateng Gandeng Bawaslu

Tegaskan Pemanggilan Kades Tak Politis, Polda Jateng Gandeng Bawaslu

Regional
Pemkab Sikka Minta Pengelola Segera Hentikan Aktivitas di Pasar Wuring

Pemkab Sikka Minta Pengelola Segera Hentikan Aktivitas di Pasar Wuring

Regional
Jembatan Gantung di Kolaka Timur Sultra Putus Saat Diperbaiki, 2 Tewas, 8 Orang Terluka

Jembatan Gantung di Kolaka Timur Sultra Putus Saat Diperbaiki, 2 Tewas, 8 Orang Terluka

Regional
SMKN Ini Keluarkan Rp 20 Juta Sambut Kunjungan Jokowi yang Ternyata Batal, Guru dan Siswa Kecewa

SMKN Ini Keluarkan Rp 20 Juta Sambut Kunjungan Jokowi yang Ternyata Batal, Guru dan Siswa Kecewa

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu Capai 500 Meter

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu Capai 500 Meter

Regional
Jadwal dan Harga Tiket DAMRI Lampung-Jakarta PP

Jadwal dan Harga Tiket DAMRI Lampung-Jakarta PP

Regional
Cerita Babinsa Terjang Banjir Antar Jemput Anak Sekolah di Rokan Hulu Riau

Cerita Babinsa Terjang Banjir Antar Jemput Anak Sekolah di Rokan Hulu Riau

Regional
Siswa SMK di Tanjungpinang Perkosa Siswi SD, Korban Ditemukan Warga

Siswa SMK di Tanjungpinang Perkosa Siswi SD, Korban Ditemukan Warga

Regional
Ganjar Pranowo Optimistis Peroleh 65 Persen Suara di Kaltim

Ganjar Pranowo Optimistis Peroleh 65 Persen Suara di Kaltim

Regional
KPU Sumbar Coret 3 Caleg dari DCT

KPU Sumbar Coret 3 Caleg dari DCT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com