Dekan FEBI UIN RM Said Surakarta, Ivan Rahmawan mengatakan korban adalah dosen yang berprestasi dan lolos beasiswa luar negeri.
"Bu Dian, dosen berprestasi, telah lolos dalam program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ke luar negeri," terang dia.
Ia juga menyebut korban memilik tiga gelar yakni M.Sc, M.Env.sc dan S.si.
Korban lulus S1 pada tahun 2011 setelah menyelesaikan kuliahnya di Universitas Mataram. Lalu ia melanjutkan pendidikan di Macquarie University.
Di kampus tersebut, ia mendapatkan dua gelar yakni M.Sc dan M.Env.sc yang masing-masing didapatkan pada tahun 2015 dan 2016.
Baca juga: Sederet Fakta Penemuan Mayat Dosen UIN Surakarta, Polisi Lacak Pelaku
Pihak keluarga dosen UIN Raden Mas Said Solo yang diduga menjadi korban pembunuhan meminta kasus ini diusut tuntas oleh kepolisian.
Ayah korban, Moh. Hasil Tamzil, meyakini kasus yang menimpa anaknya adalah masalah kriminalitas.
Hal ini disampaikannya saat menerima jenazah Wahyu Dian Silviani yang disemayamkan sementara di kampus UIN RMS.
"Ini masalah kejahatan. Tapi saya mungkin tidak bisa bolak-balik ke sini. Kami mohon kepada UIN RM Said untuk menjembatani saya," terangnya saat serah terima jenazah, Jumat (25/8/2023)
"Mataram-Solo butuh waktu pak. Penerbangan tidak ada setiap saat,” tambahnya.
Ayah korban juga sempat bercerita ingin langsung bertolak ke Solo saat mendengar putrinya tewas. Namun ia bari tina pada Jumat pagi.
"Saya sudah berusaha ingin segera bertolak ke Solo. Namun sayangnya tidak ada penerbangan Mataram-Solo sehingga saya baru tiba pada Jumat pagi," ucapnya.
Ia mengaku sudah mengikhlaskan kepergian sang putri, namun ia berharap siapa pun pelakunya bisa ditangkap dan dihukum setimpal.
Baca juga: Dosen di Sukoharjo Ditemukan Tewas, Penyebab Masih Diselidiki Polisi
Jenazah W diterbangkan ke kampung halamannya di Mataram pada Jumat (25/8/2023).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, jenazah Dian diberangkatkan dari RSUD Dr Moewardi Solo dan tiba di Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta pukul 10.00 WIB untuk diberikan penghormatan terakhir.